redmisters kasih hiburan (cuman ambil dari 1cak.com)
RED MIST
Selasa, 24 Desember 2013
peradaban mesir
1. Kehidupan Masyarakat Mesir
Di dalam suatu negara atau pemerintahan selalu dan pasti ada pelapisan atau stratifikasi masyarakat. Hal ini adalah untuk membedakan kelas-kelas sosial yang pada umumnya ada kesenjangan antara golongan atas dan golongan bawah. Demikian juga di Mesir, juga terdapat stratifikasi masyarakat.
Bangsawan ( Fir’aun dan keluarganya, pejabat )
Pedagang, usahawan dan kaum Borjuis
Petani, pekerja kasar, orang Cina, orang asing
Fir’aun merupakan penguasa bagi bangsa Mesir dan merupakan pengejawantahan dari dewa dan ia juga merupakan jiwa negara. Ia bertanggung jawab atas pasang surutnya subgai Nil, hasil bumi, kemajuan perdagangan, nasib tentara dan terpeliharanya perdamaian. Dia juga pemilik tanah dan yang mengeluarkan undang-undang. Sehingga seluruh keadilan dan kepemimpinan berada di tangannya.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Fir’aun oleh para wakil-wakilnya.
Pemerintahan Sipre
Dipimpin oleh seorang Wazir atau perdana mentri. Ia merupakan pejabat utama negara dan satu-satunya orang selain raja yang dapat bertindak dalam urusan sipil. Ia juga mntri peperangan dan kepala polisi kerajaan. Ia juga sebagai juru bicara Fir’aun dan dianggap sebagai wakil kekuasaan surgawi.
Utusan Kuil
Dipimpin dan dikuasai oleh imam agung. Ia sangat berpengaruh karena dianggap sebagai juru bicara dewa. Imam yang paling utama adalah imam yang memuja Dewa Re, dewa Ptah di Memphis. Namun yang paling berkuasa adalah Imam dewa Ammon di Thebes. Hal ini dikarenakana dewa Ammon telah mengusir orang Hiksos dan membuka peluang Mesir untuk memasuki masa kejayaan baru.
Tentara Nasional
Golongan ini muncul pada wangsa ke-18 dan berkembang kuat sehingga Mesir bisa menjadi sebuah imperium. Pada awalnya golongan ini dipimpin oleh Fir’aun sendiri kemudian putra mahkota dan akhirnya dipimpin oleh perwira biasa. Mereka dilatih dan dididik untuk bertempur di segala medan.
selain Fir’aun dan wakil-wakilnya di Mesir ada golongan yang peranannya tidak kalah penting yaitu Juru Tulis yang mana juru tulis ini adalah orang yang menyampaikan perintah dari para penguasa ( raja ) kepada rakyat dan ia juga banyak mencatat urusan negara. Urusan yang paling penting adalah mencatat hasil pajak. Pada dasarnya kedudukan juru tulis ini terbuka untuk berbagai kalangan, namun pada kenyataanya tertutup bagi kaum petani, karena mereka dirasakan kurang berpendidikan sehingga kurang mampu untuk melakukan pencatatan dan urang cermat.
Untuk menjadi seorang juru tulis, mereka diharuskan besekolah di sekolah istana atau sekolah yang didirikan oleh para juru tulis sekuler. Orang yang ingin menjadi juru tulis haruslah orang yang tekun dan cermat untuk bisa bertahan dalam latihannya karena kurikulumnya sangat membosankan dan peraturannya keras.
Lapisan mayarakat selanjutnya adalah petani. Petani ini menggarap tanah dengan menyewa tanah-tanah milik Fir’aun. Sepanjang tahun para petani ini mengerjakan hal yang sama dalam pertaniannyayaitu meratakan lumpur Nil yang terendap karena sungai Nil meluap setiap tahunnya. Kemudian membajak, menanam, mengairi atau irigasi, memanen dan menyerahkan hasilnya ke lumbung dan pada musim kering memperbaiki tanggul dan membersihkan saluran air yang tersumbat. Namun dari rutinitas yang memboankan tersebut, mereka tetap punya waktu untuk melakukan pesta. Waktu melakukan pesta yaitu ketika musim banjir tiba, itu merupakan pesta keagamaan besar, sebab pada saat itu patung dewa dibawa dan diarak keliling negara. Pada saat itulah para petani libur dari tugas-tugasnya.
Pada lapisan terbawah adalah budak, para budak ini berasal dari tawanan perang, tidak mampu membayar utang dan sebagainya. Tidak semua budak bekerja keras dan kasar, ada juga yang dijadikan tentara atau bekerja di tanah bangsawan maupun imam. Namun pekerja budak yang paling berat adalah ketika mereka bekerja di pertambangan emas dan tembaga di wilayah Nubia, Sudan dan Sinai. Udara di daerah tersebut sangat kering dan panas sehingga banyak banyak yang sakit dan mati disana.
2. Seni Bangunan Sepanjang Masa
Seni merupakan suatu ungkapan atau pernyataan tentang apa yang mereka yakini, mereka idam-idamkan serta mereka yang junjung tinggi. Seni juga menjadi saksi yang bisa menceritakan suatu dan cerita sejarah karena seni mencerminkan perjalanan nasib bangsa serta memperlihatkan pergeseran paertahanan mereka.
Demikian juga para arsitek Mesir kuno yang mana mereka bisa menghasilkan sebuah karya yang indah dan megah serta mencerminkan keajaiban teknologi dimana mereka mebangun karya-karya besarnya hanya dengan peralatan yang sederhana.
Piramida
Merupakan makam para raja-raja Mesir. Bagi orang Mesir rumah tidaklah terlalu penting tetapi makamlah yang dipentingkan karena mnurut mereka di makamlah mereka menemukan kehidupan yang abadi.
Pada zaman prasejarah makam hanya ditutup dengan gundukan pasir atau tumpukan batu. Namun pada perkembangannya cara tersebut sudah tidak efektik lagi karena angin gunung menerbangkan pasir dan serigala banyak yang mencari bangkai diantara bebatuan. Sehingga pada masa wangsa-wangsa, orang Mesir membuatkan makam dari bata dan diatasnya ditutup dengan bidang datar dan kemudian menghiasnya yang disebut Mastaba.
Pada masa wangsa ke-3 untuk pertama kalinya dibangun sebuah bangunan yang terbuat dari batu yang disebut Piramid tangga. Piramid ini dibangun dengan sukarela oleh Imhotep uantu Fir’aun Djosen. Piramid ini terdiri dari 6 Mastab yang ditumpuk. Piramid ini berukuran 124m x 103m dan tingginya 60 meter. Pembangunan Piramid selanjutnya adalah dari wangsa ke-4 yaitu Piramid yang berada di daerah Gizeh. Piramid ini ditujukan untuk menghormati Khufu, Khafre dan Minkaure ( Cieps, Chephren dan Mycerius ). Mereka adalah orang yang memerintah pada wangsa ke-4.
Kuil
Pada masa kerajaan pertengahan, Piramid sudah tidak terlalu populer lagi. Bahkan Nephetre Mentuhotep, Fir’aun wangsa ke-11 membangun monumen untuk makamnya dan bukan Piramid di Deir el Bahri dekat Thebes. Yang mana disebelah monumen tersebut terdapat kuil untuk memujanya.
Pada kerajaan baru, ada dua macam kuil yang berkembang di Mesir :
a). Kuil makam : Yaitu kuil yang ditujukan untu para pemuja Fir’aun yang telah meninggal
b). Kuil dewa : Kuil ini digunakan sebagai tempat untuk bersemayamnya arca dewa dan tempat untuk mengadakan upacara pemujaan terhadap dewa tersebut.
Di Mesir, hiasan untuk kuil ini mempunyai ciri khas tersendiri ( batu patung ukiran dan lukisan ). Hal ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
a). Tujuan utama seni Mesir adalah keagamaan dan ciri pokok agama adalah berpegang pada tradisi
b). Sejak semula Fir’aun adalah pelindung utama seni dan merupakan obyek seni yang paling luhur.
c). Pemikiran orang Mesir yang Konservatif
Patung
Para pemahat patung muncul pada masa awal dan mereka membuat patung untuk mewujudkan tokoh yang mereka lukiskan untuk selama-lamanya. Pada umumnya seniman Mesir tidak menaruh minat untuk menangkap emosi-emosi dalam diri seseorang, sehingga patung Mesir tidak bergerak dan hampa perhiasan.
Penggambaran patung penguasa ( Mesir ) Fir’aun pada setiap zamannya selalu berbeda :
a). Kerajaan lama
Fir’aun digambarkan sebagai seorang pemuda yang mempunyai bentuk fisik olahragawan, wajahnya tidak beremosi, tenang, percaya diri dan agung.
b). Kerajaan pertengahan
Fir’aun digambarkan sebagai orang yang angkuh sebagai penakluk. Ciri fisiknya terlihat letih dan tegang solah merasa berat karena tanggung jawab pemerintahan.
c). Kerajaan baru
Pada masa ini patung Mesir lebih banyak menggambarkan kekayaan dan kemewahan dan memperlembut kekerasan dan gaya seni. Hal ini menyebabkan seni menjadi lebih rumit dan menyebabkan seniman dengan lebih sadar mementingkan kesan yang akan ditimbulkan oleh karya seni yang merdeka.
Relief
Relief ini digunakan untuk menghidupkan orang yang sudah mati. Sama seperti patung, relief ini juga dibuat kaku dan konvensional. Kebanyakan relief di Mseir menggambarkan Fir’aun sebagai seorang raksasa dan rakyatnya adalah orang-orang yang kerdil. Pada akhir kerajaan lama, lukisan menjadi lebih hidup dan objeknya sudah berkembang dan bervariasi seperti lukisan pelayan, pekerja dan petani. Pada akhir abad pertengahan konsep Fir’aun sebgai tokoh ilahi semakin memudar, sedangkan pada kerajaan baru susana hiasan makam berubah dan beralih kearah nada yang suram. Kegembiraan berubah menjadi kemuraman dan percaya diri menjadi kebimbangan.
selain hal-hal diatas masih banyak kesenian Mesir yang abadi yang tidak akan habis dimakan zaman. Seperti Spinx, Oblix dan lain-lain. Satu yang pasti bahwa kesenian Mesir tidak pernah tegantung terhadap seni bangsa lain. Keagungannya terletak pada mutu serta kelanggengan seni itu sendiri. Itulah hal yang menyebabkan seni Mesir tetap terjaga abadi sepanjang masa.
situs machu pichu
Untuk Lebih dari lima belas tahun, Arkeolog Perancis dan Adventurer (Para Petualang), Menjelajahi Hutan di Peru Selatan, dalam setiap arah kemungkinan pencarian untuk Petunjuk dari kehadiran Suku Incas di Hutan Amazon, dan Legenda Kota Hilang dari Paititi.
Setelah penemuan sekitar tiga puluh situs arkeologi yang luar biasa, terletak di Utara dari departemen Cuzco, antara tahun 2009 dan 2011, yang meliputi beberapa benteng-benteng, pemakaman dan seremonial, pusat kota, dan kota kecil Inca disusun oleh ratusan bangunan, dan banyak jalan-jalan, bagian-bagian, blok-blok, Thierry Jamin-Arkeolog Perancis, sampai pada perjalanan luar biasa di Machu Picchu.
Image Machu Pichu by Charlesjsharp CC BY-SA
Beberapa bulan yang lalu, Thierry Jamin dan timnya berpikir bahwa mereka telah menyadari penemuan arkeologi yang luar biasa di kota Inca ditemukan oleh Hiram Bingham pada tahun 1911. Penemuan ini mungkin didapatkan berkat kesaksian seorang insinyur Perancis yang tinggal di Barcelona-Spanyol, David Crespy. Pada tahun 2010, ketika ia mengunjungi kota hilang, David Crespy melihat adanya "penampungan" aneh terletak di jantung kota, di bagian bawah salah satu bangunan utama.
Baginya, tidak ada keraguan tentang hal itu, ia melihat sebuah "pintu", sebuah pintu masuk disegel oleh suku Inca. Pada bulan Agustus, 2011, David Crespy, menemukan secara kebetulan sebuah artikel tentang Thierry Jamin dan karyanya di surat kabar, majalah Perancis. Segera ia memutuskan untuk menghubungi peneliti Perancis.
Thierry Jamin, yang telah menyelidiki beberapa tempat pemakaman di Utara Cusco, mendengarkan dengan cermat kisah David Crespy. Dengan cepat ia ingin mengkonfirmasi fakta di balik cerita. Didampingi oleh arkeolog dari Kantor Wilayah Kebudayaan di Cusco, ia mampu mengunjungi situs beberapa kali.
Temuan pendahuluan yang tegas, memang ditemukan sebuah pintu masuk, disegel oleh suku Inca. Yang satu ini aneh mirip dengan situs pemakaman, seperti yang Thierry Jamin dan teman-temannya sering temukan di lembah Lacco dan Chunchusmayo.
Dalam rangka untuk mengkonfirmasi keberadaan rongga di ruang bawah tanah bangunan, pada bulan Desember 2011 Thierry dan timnya mengajukan permintaan resmi ke Departemen Kebudayaan di Lima, untuk melakukan survei geofisika dengan bantuan elektromagnetik (EM) instrumen konduktivitas. Ijin ini diberikan beberapa bulan kemudian.
Realisasi antara 9 April dan 12 April 2012, survei elektromagnetik tidak hanya mengkonfirmasi keberadaan ruang bawah tanah tapi terdapat beberapa ruang. Hanya Di balik pintu masuk yang terkenal, sebuah tangga juga ditemukan. Dua jalur utama tampaknya mengarah ke ruang khusus, termasuk satu ruang persegi.
Teknik berbeda yang digunakan oleh peneliti Perancis, (Molecular Frequencies Discriminator) memungkinkan mereka untuk menyorot keberadaan bahan arkeologi penting, termasuk endapan logam dan kemungkinan sejumlah besar emas dan perak.
Thierry Jamin kini mempersiapkan langkah berikutnya, pembukaan pintu masuk yang disegel oleh suku Inca lebih dari lima abad yang lalu. Pada tanggal 22 Mei 2012, ia secara resmi mengajukan permohonan izin kepada otoritas Peru yang akan memungkinkan timnya untuk melanjutkan dengan pembukaan ruang pemakaman.
Proyek ini - Machu Picchu 2012, sekarang diperluas untuk jangka waktu enam bulan.
Setelah penemuan sekitar tiga puluh situs arkeologi yang luar biasa, terletak di Utara dari departemen Cuzco, antara tahun 2009 dan 2011, yang meliputi beberapa benteng-benteng, pemakaman dan seremonial, pusat kota, dan kota kecil Inca disusun oleh ratusan bangunan, dan banyak jalan-jalan, bagian-bagian, blok-blok, Thierry Jamin-Arkeolog Perancis, sampai pada perjalanan luar biasa di Machu Picchu.
Image Machu Pichu by Charlesjsharp CC BY-SA
Beberapa bulan yang lalu, Thierry Jamin dan timnya berpikir bahwa mereka telah menyadari penemuan arkeologi yang luar biasa di kota Inca ditemukan oleh Hiram Bingham pada tahun 1911. Penemuan ini mungkin didapatkan berkat kesaksian seorang insinyur Perancis yang tinggal di Barcelona-Spanyol, David Crespy. Pada tahun 2010, ketika ia mengunjungi kota hilang, David Crespy melihat adanya "penampungan" aneh terletak di jantung kota, di bagian bawah salah satu bangunan utama.
Baginya, tidak ada keraguan tentang hal itu, ia melihat sebuah "pintu", sebuah pintu masuk disegel oleh suku Inca. Pada bulan Agustus, 2011, David Crespy, menemukan secara kebetulan sebuah artikel tentang Thierry Jamin dan karyanya di surat kabar, majalah Perancis. Segera ia memutuskan untuk menghubungi peneliti Perancis.
Thierry Jamin, yang telah menyelidiki beberapa tempat pemakaman di Utara Cusco, mendengarkan dengan cermat kisah David Crespy. Dengan cepat ia ingin mengkonfirmasi fakta di balik cerita. Didampingi oleh arkeolog dari Kantor Wilayah Kebudayaan di Cusco, ia mampu mengunjungi situs beberapa kali.
Temuan pendahuluan yang tegas, memang ditemukan sebuah pintu masuk, disegel oleh suku Inca. Yang satu ini aneh mirip dengan situs pemakaman, seperti yang Thierry Jamin dan teman-temannya sering temukan di lembah Lacco dan Chunchusmayo.
Dalam rangka untuk mengkonfirmasi keberadaan rongga di ruang bawah tanah bangunan, pada bulan Desember 2011 Thierry dan timnya mengajukan permintaan resmi ke Departemen Kebudayaan di Lima, untuk melakukan survei geofisika dengan bantuan elektromagnetik (EM) instrumen konduktivitas. Ijin ini diberikan beberapa bulan kemudian.
Realisasi antara 9 April dan 12 April 2012, survei elektromagnetik tidak hanya mengkonfirmasi keberadaan ruang bawah tanah tapi terdapat beberapa ruang. Hanya Di balik pintu masuk yang terkenal, sebuah tangga juga ditemukan. Dua jalur utama tampaknya mengarah ke ruang khusus, termasuk satu ruang persegi.
Teknik berbeda yang digunakan oleh peneliti Perancis, (Molecular Frequencies Discriminator) memungkinkan mereka untuk menyorot keberadaan bahan arkeologi penting, termasuk endapan logam dan kemungkinan sejumlah besar emas dan perak.
Thierry Jamin kini mempersiapkan langkah berikutnya, pembukaan pintu masuk yang disegel oleh suku Inca lebih dari lima abad yang lalu. Pada tanggal 22 Mei 2012, ia secara resmi mengajukan permohonan izin kepada otoritas Peru yang akan memungkinkan timnya untuk melanjutkan dengan pembukaan ruang pemakaman.
Proyek ini - Machu Picchu 2012, sekarang diperluas untuk jangka waktu enam bulan.
yeti
Yeti dipercaya sebagai manusia salju oleh masyarakat di sekitar pegunungan Himalaya. Yeren atau orang liar, demikian masyarakat menyebut Yeti. Sebutan Yeti berasal dari bahasa Sherpa/Newari yang digunakan oleh bangsa Cina-Tibet dengan pengucapan ‘yeh‘ yang berarti ‘salju’ dan ‘te‘ yang berarti ‘hewan’.
Beberapa orang ada yang salah mengartikan sebagai ‘binatang batu’ karena Yeh juga bisa berarti ‘area berbatu’. Orang-orang Nepal juga menyebutnya ‘Bonmanche‘ yang berarti ‘manusia liar’ atau ‘Kanchanjunga Rachyyas‘ yang berarti ‘iblis Kanchanjunga’.
Keberadaannya belum terbukti langsung dengan kasat mata karena beberapa penelitian selalu menemui jalan buntu saat ingin mengabadikan tentang sosok ini. Secara fisik,makhluk ini punya perawakan besar berbulu dan berjalan seperti manusia. Makhluk ini berjalan tegak dengan gaya yang canggung.
Penduduk dan pemburu di sekitar Himalaya bahkan menyatakan kalau makhluk ini pandai menyembunyikan diri. Hal ini disebabkan karena habitatnya yang memang jauh dari jalur manusia. Para pemburu juga mengatakan bahwa Yeti tidak tinggal di zona bersalju, melainkan di hutan Himalaya yang paling tinggi dengan kelebatan yang nyaris tak tertembus. Kalau makhluk ini berkelana ke zona bersalju, pastilah para pendaki gunung mungkin melihatnya atau menemukan jejak kakinya.
Sherpa, penduduk asli Nepal menduga bahwa alasan makhluk ini melintasi ladang bersalju adalah untuk mencari lumut yang mengandung garam yang banyak tumbuh di tumpukan batu sekitar gunung Himalaya. Ilmuwan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan bahwa mahkluk ini bukan mencari lumut melainkan lumut kerak, yang kaya akan gizi.
Namun beberapa teori menyebutkan bahwa keberadaan Yeti tidak memberi petunjuk apakah itu binatang, orang seperti makhluk atau alien. Para ilmuwan lalu mengelompokkannya sebagai cryptid. Cryptid pada dasarnya adalah hewan-hewan yang diyakini ada tapi sampai sekarang belum diklasifikasikan ke dalam jenis hewan tertentu karena kurangnya bukti ilmiah dalam mengidentifikasikannya.
Yeti Dan Catatan Kemunculannya
Menurut beberapa catatan sejumlah petualang gunung Himalaya, banyak peristiwa penampakanYeti. Cerita pertama tentang penampakan Yeti yang muncul di awal abad ke-19 ialah petualang B.H Hodgson yang mengaku pernah melihat seekor kera panjang yang lari saat melihat timnya.
Kemudian pada abad ke-20 ketika banyak pendaki gunung mulai berpetualang ke wilayah Himalaya, dan jumlah penampakan secara dramatis meningkat. Yang paling populer adalah penampakan versi Eric Shipton pada tahun 1950-an. Eric Shipton bahkan menyebarkan foto-foto jejak kaki Yeti. Jejak kaki itu panjangnya 13 inch dengan lebar 8 inci. Saat itulah nama Yetimulai terkenal ke penjuru dunia.
Bahkan Sir Edmund Hillary melaporkan jejak kaki Yeti selama ekspedisi Gunung Everest yang terkenal. Segera setelah itu mulai banyak hal baru yang mulai muncul seperti penemuan bekas telapak kaki, beberapa helai rambut, kotoran, tempat peristirahatan, maupun bekas jari Yeti. Banyak penelitian dilakukan pada spesimen ini dan beberapa ada yang menyimpulkannya sebagai cryptid. Sementara yang lain menghubungkannya dengan beberapa beruang atau spesies kambing.
Penelitian Yeti di Zaman Modern
Akhir tahun 2007 lalu, para penjelajah dari serial ‘Destination Truth’ mengatakan telah menemukan bukti baru mengenai keberadaan makhluk Yeti di Himalaya. Mereka mengatakan telah menemukan bukti baru mengenai keberadaan makhluk Yeti di Himalaya. Mereka mengatakan telah menemukan tapak-tapak kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri tersebut untuk film dokumenter televisi. Salah satu tapak yang diperlihatkan terdiri dari satu kaki utuh yang besarnya hampir dua kali ukuran tapak kaki manusia. Para penjelajah itu mengatakan makhluk tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.
Dan baru-baru ini sebuah studi yang paling otentik tentang Yeti dilakukan oleh tim BBC yang menganalisis sampel rambut Yeti. Rambut ini diuji setelah tes DNA menunjukkan kemiripannya dengan apa yang ditemukan oleh Sir Edmund Hillary. Sebuah analisa yang mendekati kesimpulan bahwa rambut-rambut tersebut adalah mirip kambing atau kijang. Tak mau ketinggalan, tim dari Jepang bahkan mengklaim telah memasang beberapa kamera di Himalaya untuk merekam jejak Yeti di sana. Dan hingga kini belum menemukan hasilnya.
Publik sulit untuk mengatakan apakah harus percaya atau tidak kepada orang yang mengatakan bahwa ia telah melihat Yeti namun tak bisa membuktikannya, minimal foto yang nyata. Seorang Sherpa tua di Himalaya pernah berkata, ‘Yeti itu ada di balik pikiran semua manusia, hanya mereka yang diberkatilah yang tidak dihantui makhluk itu.’
Mari kita berharap bahwa dalam waktu dekat kita akan yakin tentang keberadaan status Yeti yang misterius dan legendaris itu.
Pegasus
Pegasus, kuda bersayap dalam Mitologi Yunani, terlibat dalam beberapa cerita yang paling menarik.Dari kelahiran hingga wafatnya, Pegasus tetap makhluk misterius mampu segalanya, melambangkan inspirasi ilahi atau perjalanan ke surga, karena dia naik untuk "terbang" ke langit.Pegasus diwakili sebagai makhluk, baik hati, lembut, agak naif tapi selalu bersemangat untuk membantu.Untuk layanan dan loyalitas, Zeus menghormatinya dengan keabadian khusus berubah menjadi konstelasi Pegasus pada hari terakhir hidupnya.
Pegasus, anak Medusa dan Poseidon
Mitos mengatakan bahwa Pegasus adalah putra fana Medusa dan Poseidon, dewa laut. Pegasus dan Chrysaor saudaranya lahir dari darah ibu Medusa dipenggal mereka, Gorgon ditipu dan dibunuh oleh Perseus.
Sebuah versi yang lebih rinci dari mitos mengatakan bahwa dua dari mereka lahir ketika darah Medusa dicampur dengan busa laut. Mitos mengatakan bahwa Pegasus lahir sebagai kuda bersayap karena ayahnya Poseidon memiliki bentuk kuda ketika merayu Medusa. Ketika Pegasus lahir, sebuah guntur besar dengan kilat menembus langit, dan itulah bagaimana koneksinya terhadap kekuatan langit didirikan. Tapi versi yang paling umum dari mitos tentang Pegasus mengatakan bahwa dewi Athena menjinakkan kuda bersayap dan memberinya ke Perseus, yang kemudian dibutuhkan untuk terbang jauh untuk membantu Andromeda kekasihnya.
Pegasus dan Muses
Pegasus untuk setelah kelahiran Pegasus itu. Yatim, ia dibesarkan oleh Muses di Gunung Helicon, di mana ia dibawa oleh dewi Athena. Dalam semua kegembiraannya untuk diberikan kepada para wanita, Pegasus mencolok sisi gunung dengan kuku dan tanda mata air itu disebabkan untuk berubah menjadi mengalir mata air inspirasi. Mereka menjadi mata air suci ke Muses yang mencintai dan menghormati "kuda terbang". Tapi untuk satu dari mereka - Urania, Muse Astronomi dan cinta kasih universal, Pegasus adalah sangat penting. Dia melihat masa depan yang heroik untuk Pegasus serta beberapa, mungkin kehormatan langit menunggunya. Urania menderita banyak ketika Bellerophontes, seorang pahlawan mitos, mengambil Pegasus pergi.
Hesiod cerita tentang para Bellerophontes yang "membajak" Pegasus menegaskan bahwa setiap kali Pegasus melanda kuku nya air mancur inspirasi meledak segera. Salah satu mata air suci adalah Hippocrene (berarti "musim semi kuda") pada Helicon Mt.Di Gunung OlympusDalam hal apapun, Pegasus berakhir di Gunung Olympus, dan menjabat Zeus dengan guntur dan petir kekuatan sihir, setiap kali Allah Maha berharap untuk mereka. Dan juru kunci utamanya dari pemuda, Urania Muse, bersama dengan Muses lain, menyambut kembalinya Pegasus dalam sukacita penuh dan kebahagiaan.Pegasus tinggal di Gunung Olympus sampai hari terakhirnya. Sejak saat itu, ia menjadi inspirasi bagi seniman dari semua jenis, fantasi untuk anak-anak yang bermimpi mereka Pegasus sendiri untuk mencapai gua misterius dan labirin imajinasi mereka
Pegasus, anak Medusa dan Poseidon
Mitos mengatakan bahwa Pegasus adalah putra fana Medusa dan Poseidon, dewa laut. Pegasus dan Chrysaor saudaranya lahir dari darah ibu Medusa dipenggal mereka, Gorgon ditipu dan dibunuh oleh Perseus.
Sebuah versi yang lebih rinci dari mitos mengatakan bahwa dua dari mereka lahir ketika darah Medusa dicampur dengan busa laut. Mitos mengatakan bahwa Pegasus lahir sebagai kuda bersayap karena ayahnya Poseidon memiliki bentuk kuda ketika merayu Medusa. Ketika Pegasus lahir, sebuah guntur besar dengan kilat menembus langit, dan itulah bagaimana koneksinya terhadap kekuatan langit didirikan. Tapi versi yang paling umum dari mitos tentang Pegasus mengatakan bahwa dewi Athena menjinakkan kuda bersayap dan memberinya ke Perseus, yang kemudian dibutuhkan untuk terbang jauh untuk membantu Andromeda kekasihnya.
Pegasus dan Muses
Pegasus untuk setelah kelahiran Pegasus itu. Yatim, ia dibesarkan oleh Muses di Gunung Helicon, di mana ia dibawa oleh dewi Athena. Dalam semua kegembiraannya untuk diberikan kepada para wanita, Pegasus mencolok sisi gunung dengan kuku dan tanda mata air itu disebabkan untuk berubah menjadi mengalir mata air inspirasi. Mereka menjadi mata air suci ke Muses yang mencintai dan menghormati "kuda terbang". Tapi untuk satu dari mereka - Urania, Muse Astronomi dan cinta kasih universal, Pegasus adalah sangat penting. Dia melihat masa depan yang heroik untuk Pegasus serta beberapa, mungkin kehormatan langit menunggunya. Urania menderita banyak ketika Bellerophontes, seorang pahlawan mitos, mengambil Pegasus pergi.
Hesiod cerita tentang para Bellerophontes yang "membajak" Pegasus menegaskan bahwa setiap kali Pegasus melanda kuku nya air mancur inspirasi meledak segera. Salah satu mata air suci adalah Hippocrene (berarti "musim semi kuda") pada Helicon Mt.Di Gunung OlympusDalam hal apapun, Pegasus berakhir di Gunung Olympus, dan menjabat Zeus dengan guntur dan petir kekuatan sihir, setiap kali Allah Maha berharap untuk mereka. Dan juru kunci utamanya dari pemuda, Urania Muse, bersama dengan Muses lain, menyambut kembalinya Pegasus dalam sukacita penuh dan kebahagiaan.Pegasus tinggal di Gunung Olympus sampai hari terakhirnya. Sejak saat itu, ia menjadi inspirasi bagi seniman dari semua jenis, fantasi untuk anak-anak yang bermimpi mereka Pegasus sendiri untuk mencapai gua misterius dan labirin imajinasi mereka
legenda lochness dan nessie
BILA ditanyakan tentang Loch Ness, mungkin banyak orang akan salah kaprah menyebutnya sebagai sebuah (atau seekor?) monster raksasa yang hidup di dalam air. Namun, Loch Ness sesungguhnya adalah sebuah danau besar yang berada di Dataran Tinggi Skotlandia yang berlokasi 37 km sebelah barat-daya kota Inverness, Skotlandia. Kata Loch sendiri dalam bahasa Skotlandia berarti danau, jadi Loch Ness bisa diartikan sebagai Danau Ness. Danau Ness menjadi sangat terkenal di seantero dunia karena disebut-sebut sebagai habitatnya monster Nessie.
Danau Ness jika diukur dari luas permukaan merupakan danau terbesar kedua di Skotlandia setelah Danau Lomond. Sementara jika diukur menurut kedalamannya, danau ini merupakan danau terdalam (titik terdalam: 230 meter) dan memiliki volume air yang terbanyak di kawasan Inggris Raya. Di tengah Danau Ness, ada sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Cherry. Di seputaran danau tersedia sejumlah perahu dan kapal kecil yang disewakan kepada turis untuk wisata keliling danau.
Monster Nessie, benarkah ada?
Monster Loch Ness atau yang biasa disebut sebagai Nessie adalah hewan misterius dan belum teridentifikasi, yang dianggap hidup di dasar Danau Ness. Bersama dengan Bigfoot dan Yeti, Nessie adalah salah satu misteri yang sangat terkenal dari ilmu kriptozoologi. Sejumlah ilmuwan selama puluhan tahun terakhir berupaya keras melakukan serangkaian penelitian terhadapnya, namun hingga kini belum mendapat hasil yang memuaskan. Begitu pula sejumlah laporan penampakan makhluk misterius ini sering dianggap hoax atau salah identifikasi.
Akan tetapi, masih banyak orang yang menganggap hewan ini benar-benar ada, dengan teori yang paling populer menganggapnya sebagai seekor plesiosaurus. Plesiosaurus adalah jenis dinosaurus berleher panjang yang hidup di air. Plesiosaurus termasuk jenis karnivora, karena hidup di air membuatnya harus memakan ikan.
Kisah tentang Nessie diawali oleh sebuah deskripsi dalam naskah kuno dari abad ke-7. Dalam sebuah catatan tentang rohaniawan Kristen berjudul "Life of St Columba" tulisan Adamnan, ada satu penjelasan mengenai sesosok monster di Danau Loch Ness. Disebutkan pada tahun 565, rohaniawan St Columba menolong orang-orang Suku Pict (penduduk Skotlandia Kuno) yang tiba-tiba diserang makhluk air raksasa saat berlayar di Danau Loch Ness. Dengan merapal doa dari daratan, St Columba berhasil mengusir monster tersebut. Sejak itu, tak ada penjelasan lagi soal Nessie, tetapi ia tetap dibicarakan hingga penghujung tahun 1800-an. Lalu di tahun 1930-an dan 1940-an, isu kemunculan Nessie kembali ramai diberitakan.
Beberapa ekspedisi ilmiah modern sejak tahun 1967 sampai 2000-an telah dilakukan oleh sejumlah institusi terkenal seperti British Broadcasting Corporation (BBC) di sekitar perairan Danau Loch Ness, namun tak satupun yang membuahkan hasil. Bahkan saking penasarannya tentang keberadaan monster Nessie, seorang penulis buku asal Inggris, William Hill, pada 4 Juni 2007, menawarkan hadiah 1 juta poundsterling bagi siapa saja yang bisa menyajikan bukti konklusif tentang keberadaan Nessie!
12 dewa olympus
1. Zeus
Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan.
Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dew a Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa a Alam Kematian. Dari tahtanya di Gunung Olympia, Zeus mengatur dewa dan manusia dan menjaga alam semesta agar tetap tertib dan adil. Dengan senjata petir ditangannya, senjata yang paling ditakuti dibumi dan dikahyangan. Saat Troya genting, dewa-dewa lain memilih pahlawannya diantara prajurit tapi Zeus menolah berpihak.
2. Hera
Hera dikenal sebagai istri dan saudara dari Zeus. hera adalah dewi pernikahan.Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagung an dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi-dewi besar.
Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares, Hebe (dewi kaum muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia (dewi kelahiran). Karena Hera cemb uru dengan Zeus yang melahirkan anak dengan Athena, maka Hera juga melahirkan anak dengan Hephaestus.
3. Poseidon
Poseidon dikenal sebagai dewa penguasa laut Dengan air lebih dari 70 persen menutupi permukaan bu mi adalah wajar apabila ditunjuk seorang dewa yang bertugas mengatur laut dan semua keajaibannya.
Poseidon-lah yang bertugas untuk itu. Seperti laut yang temperamental, ia mengatur daerah kekuasa annya jauh dibawah permukaannya.
Selama perang, Poseidon memihak Yunani, kaum pelaut. Tapi saat berlayar pulang, karena sombong atas kemenangan mereka, Poseidon menurunkan badai dan memporak-porandakan armada mereka.
Apakah melalui hembusan angin lembut maupun ombak ganas, Poseidon dengan trisula ditangan masih berbicara pada kita saat ini, sebuah kekuatan yang sama abadinya dengan gelombang pasang.
4. Ares
Ares merupakan dewa perang dalam mitologi Yunani. Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Ia memiliki 2 pengawal yaitu Phobos dan Deimos.
Nama Mars menjadi salah satu planet yang dekat bumi dan memiliki 2 bulan, yang dinamai sesuai nama pengawalnya: Phobos dan Deimos. Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya. Dengan nafsu untuk menghancurkan secara bengis dan kejam pada legendanya, merupakan cerminan sifat manusia yang paling buruk.
Ia menjelajahi bumi menebar kehancuran dan kekejaman hingga nyanyian ratapan korbannya membahana di langit. Dalam perang Troya, dengan kekuatannya ia membantu prajurit Troya, Hector.
5. Hermes
Hermes adalah salah satu dewa dalam mitologi Yunani, yang dianggap sebagai dewa keberuntungan, dewa pelindung bagi kaum pedagang, dan juga dewa pengirim berita. Dalam mitologi Romawi, ia disebut juga sebag ai Mercurius. Hermes adalah dewa yang selalu bergerak. Terompah bersayap dengan tongkat perlindungan ditangannya, ia paling dikenal sebagai utusan Zeus dan pelin dung para pengelana. Sesuai dengan itu, ia juga dewa pencuri dan perniagaan. Dikisahkan pad a masa kecilnya ia mencuri kawanan ternak Apollo kemudian m embuat harpa dari rumah kura-kura sebagai permohon an maafnya. Dikisahkan ia menolong Odysseus saat pulang dari Troya, dan sejak itu ia dihargai sebagai penolong para pengelana. Terkenal karena kekuatan fisiknya, ia juga dikenal sebagai pencipta olahraga balap lari karena ia selalu berlari cepat untuk menyampaikan pesan para dewa.
6. Hephaestus
Di atas gunung Olympia, semua dewa lain berparas tampan. Kecuali Hephaestus yang digambarkan buruk rupa. Menurut legenda, karena ada perselisihan, Zeus melemparkan Hephaest us ke bumi dan membuat kakinya menjadi pincang selamanya.
Apapun kekurangan yang ada dalam dirinya, ditutupi Hephaestus dengan kekuatan yang luar biasa. Dan meski ia cacat, atau mungkin justru karena itu ia ahli menciptakan objek-objek yang sangat indah. Dari bengkel kerjanya jauh di dalam bumi, penguasa api dan tempaan ini menciptakan istana, makam dan baju de wa-dewi, seperti: halilintar Zeus dan baju baja Athena.Dalam perang Troya, ia juga menciptakan baju baja baru bagi Achilles.
7. Aphrodite
Aphrodite adalah Dewi Cinta dan Kecantikan dalam mitologi Yunani. Dalam legenda Romawi disebut sebagai Venus.
Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Aphrodite. Legenda pertama menyebutkan Aphrodite adalah putri dari Zeus dan Dione. Tetapi legenda ini kurang populer. Legen da kedua menyebutkan bahwa Aphrodite lahir dari alat kelamin Uranus sang Ti tan yang dikebiri oleh Cronus. Aphrodite, dewi asmara dan kecantikan. Aphrodite yang sangat menarik, menggoda dewa dan manusia dengan kecantikannya yang menghipnotis. Ada yang mengatakan ia anak Zeus.
8. Athena
Athena, dewi kerajinan tangan, keterampilan rumah tangga dan perang. Sebagai dewi perang ia membanggakan kepandaian dewatanya dan kekuatannya yang luar biasa.
Menurut legenda, ia muncul dalam keadaan dewasa lengkap dengan baju baja, sebagai anak Zeus. Dari semua anaknya, Zeus memilih Athena sebagai pembawa tameng dan halilintar. Musuh yang dhsyat bagi Troya, ia berperang di pihak prajurit Yunani dan dikisahkan ia berduka atas kematian Achilles. Tapi saat Troya jatuh dan Yunani mencemari kuilnya, ia menuntut ba las. Dia meminta Poseidon menurunkan badai yang mengacaukan pulangnya kapal-kapal Yunani.
9. Apollo
Apollo adalah Dewa cahaya, musik, pepanah, pengobatan, dan penyair dalam Mitologi Yunani dan mitologi Romawi.
Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Ramalan Orakel Delphi menunjukkan bahwa Apollo adalah salah satu dewa terpenting di Olimpus. Apoll o, Dew a nubuatan, musik dan penyembuhan, memberikan kebijaksanaan sebagai perantara antara dewa dan manusia. Dengan kepandaian yang tinggi, bagai anak panah yang lepas dari busurnya, dikisahkan dia adaalah dewa pertama yang mengajar manusia seni pengobatan dan penyembuhan termasuk lewat musik. Ia dianggap membantu manusia mencapai potensi sepenuhnya dengan anugerah pencerahannya. Selama perang Troya, dipercaya bahwa Apollo berpihak dan menolong prajurit Hector di medan laga.
10. Artemis
Artemis merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudara kembara Apollo. Artemis merupakan dewi hutan dan perbukitan, digambarkan selalu membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya.
Artemis, Dewi berburu. Sama liarnya dengan alam itu sendiri. Merupakan dewi suci bagi pemburu dan pelindung kaum muda yang dengan tenang mengatur tempat-tempat bumi y ang liar. Saudari kembar Apollo ini terampil dalam memanah meleb ihi semua dewa di Gunung Olympia.
11. Demeter
Demeter dalam mitologi Yunani merupakan sebutan untuk dewi kesuburan. Konon, Demeter merupakan putri dari K ronos dan Rhea yang sewaktu bayi sempat ditelan bulat-bulat oleh Kronos karena sifat paranoid ayahnya. Keunikan dari Demeter adalah kecintaannya dalam mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Di rambut Demeter terdapat jalinan dari bulir-bulir padi yang menunjukkan identitasnya sebagai dewi kesuburan.
Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula ti mbulnya empat musim. Saat Persefone pergi bersama Hades di mana tidak terdapat sinar matahari, saat itulah terjadinya musim dingin. Dan ketika Persefone pergi bertemu Demeter sekali setahun, saat itulah tiba musim semi. Demeter, Dewi Pertanian dan Kesuburan dianggap yang pertama mengajar manu sia menggarap tanah dan memanen. Diberkahi kuasa mendatangkan kemakmuran dan kelaparan bagi manusia.
12. Dionysus
Dionysus atau Dionysos atau dikenaDi atas gununl sebagai Bacchus dalam mitologi Yunani dan Romawi adalah dewa anggur (arak) dan selalu diasosiasikan sebagai dewa pesta. Satu-satunya dewa yang memili ki orang tua manusia adalah Dionysus.
Anugerah ajaibnya, air suling buah anggur ada lah pembawa kegembiraan maupun penyebab kegilaan. Ciptaannya yang memabukkan itu bisa membuat heboh peminumnya dan juga menyulut kekacauan akibat mabuk. Pada masa kuno, pemujanya berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum hingga mabuk. Prajurit Troya ingin terbebas dari kegelisahan dengan ramuan mujarabnya. Sungguh, itulah kenyataannya sepanjang zaman sampai saat ini.Tapi Dionysusjuga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersem bahkan baginya.
Senin, 23 Desember 2013
7 sifat jelek manusia yang diwakili spongebob
Anda tahu Spongebob? Ya, sebuah spons laut berwarna kuning yang hidup bersama peliharaannya, Gary, seekor siput laut yang berperilaku sebagai kucing. Spongebob tinggal bertetangga dengan sahabatnya Patrick, seekor bintang laut; dan tetangga yang selalu memusuhinya Squidward, seekor gurita yang tidak senang bersosialisasi, memiliki sifat penggerutu, dan hobi bermain klarinet.
Kelucuan-kelucuan dalam cerita serial ini bersumber dari perilaku sehari-hari Spongebob yang polos, optimis, selalu ceria, dan memiliki prasangka baik terhadap siapapun. Terkadang perilaku ini membawa bencana, dimanfaatkan, atau terjadi salah paham kala disatukan dengan sifat-sifat mahluk lain yang tinggal di Bikini Bottom.
Tapi tahukah anda bahwa tokoh-tokoh dalam film serial spongebob mewakili sifat-sifat layaknya pada manusia, oke disini kita akan mulai membahas satu persatu watak karakter dalam film spongebob:
1. Sloth/kemalasan (patrick)
kemalasan adalah suatu hal yang dianggap dosa, termasuk kemalasan dalam bertindak. Jelas ini adalah sifat patrick. Dia tinggal di bawah batu sepanjang waktu dan tidak pernah melakukan apa-apa. Bahkan dalam episode “big pink loser”, dia mendapatkan penghargaan untuk tidak melakukan apa-apa paling lama.
2. Wrath/amarah (squidward)
Amarah melibatkan perasaan kebencian dan kemarahan. Squidward membenci hidupnya dan juga membenci Sponge Bob, dan sebagian besar waktunya dihabiskan untuk marah-marah.
3. Greed/keserakahan (mr. Krabs)
Jelas Mr. Krabs adalah tokoh yang sangat serakah terhadap uang. Bagaimana mungkin tidak? dia benar-benar berfikir bahwa uang adalah segalanya.
4. Envy/iri hati (plankton)
Plankton iri kepada mr. Krabs karena the krusty krab sangat sukses, sedangkan the chum bucket adalah sebuah kegagalan. Iri membuatnya ingin mencoba untuk mencuri formula rahasia krabby patty.
5. Gluttony/kerakusan (gary)
Saya benar-benar berpikir bahwa yang satu ini cukup lucu. Apakah Anda pernah memperhatikan Sponge Bob dimana dia selalu mengatakan, “jangan lupa untuk memberi makan, Gary” atau mengatakan, “Saya harus pergi makan Gary”. Gary bahkan lari saat Sponge Bob lupa untuk memberinya makan. kerakusan biasanya mengacu pada berlebihan dalam hal makan.
6. Pride/kebanggaan yang Berlebihan (sandy)
Sandy bangga terhadap siapa dirinya dan darimana dia berasal. Dia bangga pada kenyataan bahwa dia dari texas dan senang kalau semua orang tahu tentang itu. Dia juga bangga pada kenyataan bahwa dia adalah mamalia dan makhluk darat, seperti dalam episode “pressure”, dimana dia mencoba untuk membuktikan bahwa makhluk darat lebih baik daripada makhluk laut.
7. Lust/Nafsu (Sponge Bob)
Kelihatannya aneh dan penasaran pada awalnya. Nafsu dalam suatu definisi adalah, “kasih sayang berlebihan terhadap orang lain”. Ini jelas dialamatkan pada Sponge Bob. Dia menunjukkan cintanya kepada orang lain dengan semangat untuk berbuat baik dan membantu orang dan nafsu terhadap perkerjaannya yang terlalu berlebihan.
Itu semua adalah beberapa sifat yang terdapat dalam kartun Spongebob yang mungkin juga mewakili sifat jelek pada manusia, namun hal inilah yang membuat daya tarik kartun Spongebob hingga masih eksis sampai saat ini. :D tapi saya sendiri juga senang menontonya.
filosofi phoenix
tahukah kau mengenai phoenix (baca: finiks)? Yup, phoenix adalah burung api mistik dalam mitologi. Mitologi phoenix ini nampaknya terdapat di beberapa negara seperti Mesir, Libanon, Yunani, China, sampai Jepang. Phoenix
Dikatakan dalam mitos, selain memiliki bulu berwarna merah dan keemasan, phoenix disebut burung api karena ia bisa mengeluarkan api dari dalam dirinya untuk mengkremasikan dirinya sendiri ketika menjelang kematiannya. Tapi teman, ada deskripsi lain yang mengatakan bahwa ia benar-benar memiliki tubuh yang terbuat dari api. Tubuh phoenix yang indah ini, dikatakan dapat beregenerasi (pulih kembali) ketika ia terluka.
Juga dalam mitos dikatakan bahwa seekor phoenix memiliki usia panjang sekitar 500 tahun bahkan ada yang mengatakan selama 1461 tahun. Ketika menjelang kematiannya ia akan membuat sarang dari ranting-ranting pohon kayu manis, dan ia bersama dengan sarangnya akan terbakar sampai menjadi abu. Tapi dari sisa-sisa abu inilah muncul kehidupan baru dari seekor anak phoenix.
Teman, dari mitos inilah, phoenix sering dijadikan simbol dari kebangkitan, keabadian, dan kelahiran kembali (rebirth). Lalu, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari phoenix yang menyimbolkan kebangkitan, keabadian, dan kelahiran kembali (rebirth)?
Ketika kita menghadapi kemalangan, keterpurukan, kita butuh bangkit kembali untuk melanjutkan kehidupan kita. Jika tidak, kita akan semakin memperparah kondisi kehidupan kita. Kita akan terus menderita. Inilah nilai dari suatu kebangkitan yang disimbolkan oleh phoenix.
Tapi teman, apakah keabadian dan kelahiran kembali akan hidup kita di dunia ini adalah sesuatu yang menyenangkan? Sekilas iya, tapi semakin dipikirkan sepertinya tidak, teman.
Kehidupan di dunia ini selalu diliputi oleh suka dan duka, kebahagiaan dan penderitaan. Keduanya selalu ada. Tidaklah mungkin keduanya berjalan sendiri-sendiri, tidaklah mungkin hanya ada kebahagiaan atau hanya penderitaan dalam kehidupan kita. Setiap kebahagiaan akan diikuti oleh penderitaan. Teman, coba kita bayangkan ketika kita terus-menerus hidup atau dilahirkan kembali dan mengalami penderitaan, berpisah dengan apa yang kita cintai, mengalami sakit, dan sebagainya, apa yang kita rasakan? Lelah.
Oleh karena itu, teman, keabadian maupun kelahiran kembali juga merupakan suatu yang melelahkan, menderitakan
centaurus
Legenda Centaurus, Manusia Setengah kuda - Kisah manusia setengah kuda mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sobat-sobat. Sering juga kisah manusia setengah kuda atau Centaurus ini di filmkan.
Dalam mitologi Yunani, Centaurs (Kéntauroi) adalah ras manusia setengah kuda, ia biasanya digambarkan berwujud manusia dari kepala sampai pinggang, namun bagian pinggang kebawah berwujud kuda. Foto di bawah, bukan merupakan hasil penemuan Arkeologis, kerangka Centaur pada foto ini, adalah merupakah hasil buatan dari 'Skulls Unlimited International' dari kerangka manusia asli yang digabungkan dengan kerangka Zebra. Centaurs sendiri hanyalah merupakan mahkluk imajinatif yang pertama kali muncul dalam mitologi Yunani.
Mereka merupakan keturunan dari Centaurus, centaur yang pertama. Ayah Centaurus adalah Ixion seorang manusia, penguasa dari Thessaly, yang mencintai [selingkuhan] Dewi Hera, istri Zeus. Zeus yang cemburu, kemudian menciptakan kembaran Hera dari gumpalan awan dan menamainya Nephele. Suatu ketika mereka bertemu, Ixion yang menganggap wanita yang bersamanya itu (Nephele) adalah Dewi Hera kemudian berhubungan badan dengannya. Nephele kemudian mengandung, dan melahirkan mahkluk setengah manusia setengah kuda yang kemudian dia namai Centaurus.
Yang paling terkenal dari para Centaur ini adalah Chiron teman dari Heracles atau Hercules [sosok Chiron ini, muncul dalam Film Percy Jackson and the Olymipans]. Ia adalah salah satu centaur yang lembut dan bijaksana, yang ketika tewas oleh Zeus ditempatkan di langit sebagai Konstalasi Bintang Centaurus. Kemudian diadaptasi menjadi zodiak Sagittarius.
minotaur
Kalau anda pernah main game Hercules versi PS 1, maka anda akan menemukan sosok mengerikan ini di sebuah istana labirin setelah mengarungi laut luas. Jujur, saya paling deg-degan kalau disuruh melawan Minotaur dalam game tersebut. Selain karena dia sering menghilang lalu menyerang tiba-tiba dengan kapaknya, istana tempat Minotaur dikurung tersebut memiliki banyak jebakan. Gelap lagi. Plus, kalau nggak biasa main, bisa-bisa kita tersesat di labirinnya. Ya, dalam urban legend Yunani, Minotaur memang hidup di labirin. Hal tersebut diakibatkan lantaran Minotaur merupakan monster ganas yang konon bisa memakan manusia. Daedalos, seorang arsitek membuatkannya sebuah istana labirin dan mengurung banteng berkepala manusia ini di dalamnya. Untuk menenangkan Minotaur, penduduk Athena harus mengirimkan tumbal berupa 7 orang pemuda dan 7 orang gadis di setiap tahunnya.
Minotaur sendiri lahir akibat hubungan terlarang antara Pasiphae menantu Dewa Zeus dengan banteng dari laut yang bernama The Creatan Bull. Tentunya, Pasiphae tak serta-merta jatuh cinta pada seekor banteng hingga kejadian terlarang itu terjadi.
Hal tersebut bermula dari suami Pasiphae, Minos yang berjanji pada Dewa Poseidon untuk mengirimkan seekor banteng putih. Namun, Minos justru menyukai banteng yang akan dia jadikan persembahan tersebut. Karena itulah dia menggantikan banteng tersebut dengan banteng yang lain. Mengetahui kejadian tersebut, Poseidon marah. Ia mengutuk Minos dengan cara memerintahkan Dewi Cinta Aphrodite untuk membuat Pasiphae jatuh hati pada seekor banteng.
Dalam folktale, Minotaur mati karena dibunuh oleh Thesus dan Ariadne, sesosok pemuda dan seorang putri raja, yang menyamar sebagai tumbal. Thesus membunuh Minotaur dengan pedang yang diberikan oleh Ariadne. Taktik mereka dalam mengalahkan makhluk menyeramkan ini adalah dengan benang yang Thesus sebar di setiap jalan yang ia lalui, dan Ariadne akan memegang pucuk benangnya. Hal itu mereka lakukan agar mereka tidak tersesat dalam labirin
Dan ini tambahan artikel tentang MINOTAUR dalam versi lain
Dalam mitologi Yunani, Minotaur (bahasa Yunani: Μινόταυρος, Minótauros) adalah monster berbentuk manusia yang berkepala banteng. Wujudnya ini adalah akibat dari kutukan atas Minos, Raja Kreta. Karena banteng yang harus dia berikan kepada Dewa Poseidon, ia sembunyikan sehingga Poseidon menjatuhkan kutukan kepada istri Minos. Istri Minos, Pasifae, dibuat jatuh cinta kepada banteng tersebut. Dengan meminta bantuan dari Daidalos, Pasifae meminta dibuatkan tiruan banteng betina.
Dia kemudian masuk ke dalam banteng tiruan, untuk bercinta dengan banteng tersebut. Maka Pasifae mengandung bayi dari hubungannya dengan banteng tersebut, yaitu Minotaur. Monster ini tinggal di tengah labirin yang rumit yang dirancang oleh arsitek Daidalos untuk menyimpan sang Minotaur.
Setiap tahun, penduduk kota Athena harus mengirim tujuh pemuda dan tujuh gadis sebagai korban supaya tidak diserang oleh Kreta. Monster ini akhirnya dibunuh oleh Theseus, pahlawan Yunani yang menyamar menjadi salah satu korban. Sebelumnya, Thesus dibantu oleh Ariadne, putri Raja Kreta, yang memberinya pedang dan segulung benang. Thesus menggunakan benang itu untuk menyelusuri kembali jejaknya supaya bisa keluar dari dalam labirin yang rumit dan menggunakan pedangnya untuk membunuh Minotaur.
crop circle menurut ahli fisika richard taylor
Crop circle, salah satu misteri terbesar dalam sejarah sains. Setelah berlangsung hampir 400 tahun, apakah kita semakin dekat dengan jawaban dari misteri ini?
Jika kita membaca berita di media mengenai crop circle, kita masih akan menemukan ketidakjelasan. Ini menunjukkan kalau media sendiri diliputi keraguan akan sifat dari fenomena ini. Ketika Bower dan Chorley mengklaim telah membuat ratusan crop circle selama 25 tahun, media menayangkan berita tersebut dengan gegap gempita dengan headline yang menyebutkan kalau misteri ini telah terpecahkan, padahal ada ribuan crop circle lain yang tidak dibuat oleh kedua orang tersebut.
Saya sendiri masih menganggap misteri ini belum terpecahkan dan sangat heran jika media berpura-pura sebaliknya, seperti artikel BBC yang memuat berita bahwa crop circle dibuat oleh Wallabie, hewan sejenis kanguru. Apakah wallabie membuat lingkaran dalam pola fraktal dan geometri?
Karena itu, menarik melihat pendapat seorang ilmuwan yang lebih objektif, dalam hal ini ahli fisika Richard Taylor, direktur dari material science institute, University of Oregon. Ia menulis pandangannya pada tulisan yang dimuat diphysicsworld.com bulan Agustus 2011 (kalian perlu registrasi terlebih dahulu untuk membacanya). Tulisan Richard Taylor ini kemudian dimuat di berbagai media dan dianggap sebagai sebuah pendekatan yang paling memungkinkan dalam mencari jawaban atas misteri crop circle dimana ia mengemukakan kemungkinan penggunaaan peralatan seperti magnetron.
Karena kehebohan tulisan ini, saya akan menerjemahkan tulisannya dari physicsworld dan membiarkan kalian membacanya sendiri. Tulisan yang panjang ini akan sangat membosankan bagi sebagian orang, namun bagi yang lain, bermanfaat untuk merefresh pengetahuan kita mengenai salah satu misteri terbesar abad ini.
Berikut adalah tulisan Prof.Richard Taylor:
Suatu malam di bulan Juli 1996, saya sedang berada di lantai atas sebuah pub di kota kecil dekat Avebury di Wiltshire, sambil menikmati liburan akhir pekan di sekitar situs prehistoris di selatan Inggris. Pada tengah malam, saya terbangun oleh suara-suara yang berasal dari tiga pria yang sedang berbincang-bincang di tempat parkir mobil di bawah. Mereka sedang memegang dan mendiskusikan selembar kertas besar.
Setelah 15 menit diskusi yang misterius, mereka naik mobil melewati jalan kecil pedesaan. Pada malam itu, 194 crop circle yang memenuhi area hingga 115 meter muncul di ladang terdekat di Windmill Hill. Polanya merupakan sebuah persamaan yang dikembangkan oleh Gaston Julia pada tahun 1918 yang terdiri dari lingkaran-lingkaran yang membentuk tiga fraktal yang berjalin-jalin.
Pola "Triple Julia" ini memiliki merupakan sebuah pola yang kompleks dalam matematika. Bahkan pada akhir tahun 1980an, komputer yang terbaik pun tidak memiliki kemampuan untuk menampilkannya di layar monitor. Apakah tiga orang itu yang telah mencetak pola tersebut ke sebuah ladang gandum hanya dalam tempo beberapa jam di malam hari? Jika iya, bagaimana mereka melakukannya?
Setelah 15 tahun berlalu, para ilmuwan masih belum memecahkan misterinya. Bahkan setelah kemunculan lebih dari 10.000 pola yang terdokumentasi selama bertahun-tahun, formasi Crop Circle masih tetap merupakan misteri sains yang besar.
Para fisikawan yang telah melakukan penelitian serius mengenai teknik yang digunakan oleh seniman crop circle telah mendapatkan berbagai hal yang luar biasa, termasuk beberapa hal yang membawa kepada aplikasi praktis seperti teknik untuk mengakselerasi pertumbuhan gandum. Dengan adanya pengumuman kalau perubahan iklim telah menekan pertumbuhan gandum hingga 3%, perkembangan ini menawarkan sebuah potensi besar bagi masyarakat.
Namun bagaimanapun juga, tetap saja penelitian crop circle tidak ditujukan untuk mereka yang lemah hatinya karena para fisikawan yang terjun ke dunia ini harus berhadapan dengan manipulasi media, email-email yang penuh cemooh, penganut teori konspirasi, teori mengenai koloborasi dengan alien dan omong kosong New Age, belum lagi risiko akan dipandang sebagai "ilmuwan yang kurang serius" oleh para kolega mereka.
Spekulasi mengenai asal muasal crop circle telah berkembang sejak mereka pertama kali dilaporkan di Inggris tahun 1600an. Mulai dari landak yang berguling-guling, ternak yang buang air kecil, pasangan yang menari gembira hingga tindakan dari "mowing Devil". Pada tahun 1678, sebuah seri lingkaran yang muncul di Hartfordshire dianggap sebagai perbuatan iblis karena teknik pembuatannya sepertinya melampau kemampuan manusia. Menurut sebuah laporan dari News Out of Hartfordshire pada tahun 1678, "Iblis menaruh setiap jerami dengan akurasi tinggi dalam satu malam yang jika dilakukan oleh manusia akan makan waktu berabad-abad”.
Laporan tersebut juga menampilkan sebuah cetakan ukiran kayu yang mengindikasikan kalau batang-batang gandum di dalam lingkaran tersebut rata, tidak patah - sebuah karakteristik crop circle yang terus berlanjut hingga sekarang.
Penjelasan sains pertama mengenai crop circle berfokus pada angin siklon. Pada tahun 1686, ilmuwan Inggris, Robert Plot, mendiskusikan formasi crop circle dalam hubungannya dengan aliran udara dari langit. Mirip dengan hal itu, pengamatan terhadap langit malam yang dilakukan oleh ilmuwan lain, John Capron, pada tahun 1880 menunjukkan adanya "auroral beam" yang disebabkan oleh angin di atas "titik lingkaran" dari sebuah formasi ladang gandum yang miring rata dengan tanah (Nature 22 290).
Ketika fenomena ini mendapatkan momentumnya, muncul formasi dengan pola baru, yaitu pola dengan banyak lingkaran. Kebanyakan pengamat menyimpulkan kalau formasi-formasi ini mengandung simbol-simbol matematika yang sangat akurat sehingga pastilah merupakan pekerjaan dari makhluk yang sangat cerdas. Sementara abad 20 berlalu, kesimpulan ini telah memicu sebuah perdebatan hangat mengenai alien versus manusia dimana UFOlog melihat ke angkasa luar untuk menemukan pencipta crop circle sementara "cereologist" (mereka yang meneliti crop circle) berkonsentrasi untuk menemukan para hoaxer.
Perdebatan ini dibuat rumit oleh fakta bahwa para pencipta (siapapun mereka) formasi ini jelas merupakan seorang ahli sains. Contohnya adalah satu formasi yang muncul di dekat Chibolton Observatory di Hampshire yang sepertinya merupakan jawaban atas sinyal "Search for Extraterestrial Intelligence" yang dipancarkan ke angkasa 30 tahun sebelumnya.
Sementara perdebatan terus berlangsung, beberapa ilmuwan terus mencoba untuk mencari penjelasan alamiah alternatif. Salah satu yang paling berpengaruh adalah Terence Meaden, seorang meteorolog dan fisikawan di Dalhousie University, Kanada. Pada tahun 1980 ia meneguhkan teori Capron dengan mengajukan teori bahwa karakter geografis selatan Inggris yang miring telah mempengaruhi aliran udara lokal yang kemudian menyebabkan sebuah angin puyuh menstabilkan diri cukup lama untuk membuat sebuah lingkaran di ladang gandum.
Penjelasan Meaden yang ilmiah itu kemudian mendapatkan pukulan berat pada tahun 1991 ketika dua pria berusia 60an tahun menyatakan kalau mereka telah membuat crop circle selama lebih dari 25 tahun. Pernyataan ini disambut dengan gembira oleh media-media Inggris. Hobi mereka dimulai pada suatu malam pertengahan tahun 1970an ketika seniman Douglas Bower menceritakan sebuah kisah kepada temannya, David Chorley, mengenai seorang petani Australia yang melaporkan melihat sebuah UFO terbang ke langit dan meninggalkan jejak lingkaran "saucer nest". Ketika Bower dan Chorley meninggalkan pub untuk pulang ke rumah, mereka melewati pinggiran desa dan kemudian menciptakan formasi pertama mereka.
Dalam proses keisengan tersebut, kedua orang tersebut tanpa sengaja telah memicu duel 15 tahun antara seni dan fisika. Bower dan Chorley sebenarnya mencoba untuk memulai Hoax UFO. Namun ketika teori Meaden mengenai crop circle mulai mendapat perhatian, mereka meningkatkan jumlah crop circle, berharap untuk menunjukkan kalau formasi-formasi tersebut tidak berhubungan dengan cuaca.
Meaden, di sisi lain, terbukti sebagai lawan yang kreatif. Sementara Bower dan Chorley mengungkapkan keisengan mereka kepada dunia, Meaden telah berpindah teori dari sekedar pola akibat cuaca ke electromagneto-hydrodinamic Plasma Vortex yang menjelaskan bukan hanya pola-pola multi lingkaran yang kompleks, namun juga fenomena batere traktor yang mati dancahaya-cahaya aneh yang muncul saat terbentuknya crop circle.
Hari ini, jika melihat ke belakang, penjelasan seperti itu terdengar seperti dibuat-buat. Namun pada puncak perdebatan, bahkan Stephen Hawking siap untuk menerima sebagian dari teori Meaden. Ketika gelombang crop circle muncul di pinggir kota dekat rumahnya di Cambridge di tahun 1991, Hawking mengatakan kepada koran lokal bahwa "crop circle pastilah merupakan hoax atau dibentuk oleh pergerakan vortex di udara".
Merasa frustasi, Bower dan Chorley kemudian membalas teori tersebut dengan sebuah pola yang di dalamnya terdapat dua lingkaran dan lima segi empat.
Pada titik ini, bahkan Meaden mengakui kalau desain ini, yang dijuluki Pictograph oleh peneliti, merupakan hasil karya manusia. Walaupun ia tetap berargumen kalau sebuah pola yang sederhana bisa disebabkan oleh fenomena cuaca. Lagipula, setelah Bower dan Chorley mengaku membuat sekitar 250 formasi, masih ada sekitar 1.000 formasi yang belum diketahui asal-usulnya. Namun, adanya tambahan segi empat dalam formasi crop circle bukan hanya membantah teori sebab alamiah pada crop circle. Ia juga menyebabkan titik balik pada 400 tahun sejarah crop circle.
Menciptakan Pola Matematika
Setelah Bower dan Chorley mengumumkan perbuatan mereka, pictograph yang mereka ciptakan telah menginspirasi seniman crop circle gelombang kedua. Bukannya mereda, crop circle malah berevolusi menjadi sebuah fenomena internasional dengan ratusan pola-pola pictograph rumit yang muncul setiap tahun di seluruh dunia. Walaupun setengah crop circle yang muncul berada di Inggris, formasi-formasi ini juga muncul di Eropa, Amerika, Rusia, Australia, Jepang dan India.
Menariknya, para seniman yang mengaku telah membuat crop circle di masa lampau tidak mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas karya-karya luar biasa yang muncul belakangan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya seniman crop circle yang mengikuti kelaziman yang dimulai oleh para pendahulu mereka: menciptakan pictographnya secara anonymous pada malam hari dan meninggalkan lokasi tanpa adanya jejak yang tertinggal.
Walaupun para seniman itu juga seorang tradisionalis dalam kaitannya dengan hal ini, karya mereka lebih berkembang secara signifikan. Sebabnya, seniman masa kini memiliki akses ke komputer, peralatan GPS dan laser untuk membantu mereka untuk memetakan polanya, dimana Bower harus menciptakan garis-garis lurus dengan pandangan mata yang dibantu oleh kabel yang dikaitkan ke topinya.
Para ilmuwan yang tertarik dengan matematika crop circle dan bagaimana mereka direncanakan memiliki dua opsi: Mereka dapat mengintai mobil-mobil yang diparkir di pub pedesaan pada larut malam dengan harapan menangkap basah sang seniman yang sedang bekerja, atau mereka dapat menerapkan teknik analisis pola terhadap karya-karya tersebut. Sejarah menunjukkan kalau metode pengintaian terbukti lebih berisiko.
Usaha untuk menangkap teknik pemetaan dalam sebuah film telah memicu permainan tikus dan kucing antara seniman dan peneliti dimana kerahasiaan sang seniman biasanya berhasil mempermalukan para peneliti.
Pada tahun 1990 misalnya, seorang peneliti crop circle ternama yang juga seorang insinyur, Colin Andrews, mengkordinasikan sebuah operasi bernama Blackbird dimana wilayah dekat Westbury, Wiltshire, dipasangi kamera pengintai oleh BBC dan dipantau oleh petugas dari departemen pertahanan. Walaupun sudah menyiapkan rencana dengan matang, saat matahari terbit keesokan paginya, sang seniman terbukti berhasil merayap di kegelapan malam, melakukan pekerjaannya dan pergi tanpa terpantau. Pada tahun 1996, para peneliti yang terlalu antusias pun dipermalukan ketika sebuah video klip hoax yang disebut Oliver Castle Crop Circle muncul ke publik.
Jadi tidak mengherankan jika kebanyakan peneliti akan melupakan pengintaian dan mulai menganalisa pola-pola yang ditinggalkan oleh para seniman yang cerdik tersebut. Penelitian semacam ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1996 di Science News oleh Gerard Hawkins (yang saat itu merupakan astronom di Boston University). Ia memeriksa banyak crop circle yang muncul antara tahun 1978-1988. 25 diantaranya memiliki hanya satu lingkaran, banyak lingkaran dan lingkaran dengan cincin konsentris. Bahkan walaupun memiliki pola primitif seperti itu, Hawkin menemukan sebuah bahasa artistik yang tersembunyi.
Ia menemukan kalau semua formasi tersebut dibuat dengan menggunakan garis konstruksi yang tersembunyi yang digunakan pada tahap desain, namun tidak muncul pada hasil akhir. Contohnya seperti yang ditunjukkan oleh garis biru pada gambar di bawah ini, sedangkan pola kuning menunjukkan hasil akhir.
Kemudian Hawkin menggunakan garis konstruksi ini untuk mendemonstrasikan bahwa crop circle lebih dari sekedar pola-pola yang berada pada posisi yang random. Garis konstruksi tersebut ternyata memiliki ukuran dan posisi relatif yang membentuk sebuah karakter yang sangat eksotik. Misalnya, rasio dari berbagai diameter dan area diantara desain tersebut ternyata memiliki kemiripan dengan “diatonic ratios” tuts putih pada sebuah piano. Rasio-rasio ini merupakan frekuensi rasio dari not “Middle D” ke C. Contohnya 297/264 Hz = 9/8.
Gagasan bahwa formasi crop circle memiliki harmoni geometri yang fundamental yang sesuai dengan chord musik akhirnya menginspirasi beberapa musisi untuk menggunakan algoritma komputer untuk mengubah formasi tersebut menjadi melodi. Dan “penerjemah” yang paling ternama adalah Paul Vigay. Contoh musiknya bisa didengar di http://bit.ly/lbUJQq.
Jadi, desain crop circle saat ini semakin kompleks, meliputi lebih dari 2.000 bentuk individual yang disusun menggunakan garis-garis konstruksi yang tidak terlihat oleh pengamat biasa. Peningkatan kemampuan komputer juga berarti kalau persamaan matematis yang sama dan berulang-ulang sekarang dipakai untuk menghasilkan bentuk fraktal seperti Desain Triple Julia yang muncul kembali di Swiss tahun 2010 lalu. Bentuk fraktal lain yang juga ternama adalah Mandelbrot set, Julia Set dan Koch Snowflake yang muncul secara teratur sejak tahun 1991.
Koch Snowflake
Mandelbrot
Membuat Crop Circle
Bahkan tahap awal konstruksi crop circle merupakan sebuah pekerjaan yang sulit. Kemunculan formasi triple Julia yang pertama pada Juli 1995 didahului oleh Single Julia beberapa minggu sebelumnya.
Single Julia
Untuk mengukur desain “pemanasan” ini, sebuah tim yang terdiri dari 11 orang membutuhkan waktu selama 5 jam dan sebuah perusahaan penilai memperkirakan paling sedikit akan dibutuhkan waktu selama 5 hari untuk memetakan setiap bagian dari pola tiga lingkaran yang berjalin. Tetapi setelah pemetaan itu selesai, seniman-seniman crop circle masih harus menghadapi persoalan yang rumit: Jika membuat pola-pola tersebut di atas kertas saja sudah merupakan sebuah pekerjaan yang sulit, bagaimana caranya mencetak pola-pola tersebut di sebuah ladang?
Para pembuat crop circle tradisional menggunakan “stompers” (Bilah papan yang dikaitkan dengan dua tali), benang dan penggiling kebun plus bangku untuk membantu seniman tidak merusak gandum. Walaupun penampilannya yang kuno, stompers terbukti alat yang sangat efektif untuk meratakan gandum jika digunakan oleh tangan yang berpengalaman. Namun, desain yang modern telah berevolusi melampaui kebutuhan tradisional. Pola-polanya sekarang dibentuk sehingga menghasilkan tekstur geometri yang rumit. Contohnya batang gandum di dalam setiap lingkaran pola Triple Julia ternyata membentuk spiral. Lapisan-lapisan dari batang gandum yang merunduk ternyata juga dapat dijalin, menciptakan tekstur berbayang yang dapat berubah jika terkena sinar matahari karena respon phototopic batang gandum.
Dengan demikian, untuk mencetak pictograph berukuran besar sebelum matahari terbit, seniman-seniman masa kini harus bekerja dalam sebuah tim yang terkoordinasi dengan baik. Salah satu tim yang ternama adalah Circlemakers, dan ketika mereka mengijinkan para kru BBC merekam kegiatan mereka membuat crop circle yang terdiri dari 100 lingkaran roulette di tahun 1998, tim tersebut dapat membuat satu lingkaran setiap menit. Salah seorang anggotanya, Will Russel meringkas motivasi mereka, yaitu untuk “Mendorong batasan dalam pikiran orang-orang mengenai kemampuan manusia.” Rekan Russel, Rod Dickinson menekankan kalau pada kecepatan ini, mereka bisa membuat pola Triple Julia dalam satu malam.
Walaupun adanya klaim seperti itu, ukuran Triple Julia yang besar dan akurat tentu saja akan jauh lebih menantang dibanding roulette milik circlemakers. Ada tanda-tanda lebih lanjut kalau pembuatan dengan metode tradisional telah mencapai batasan maksimalnya. Satu pictograph yang muncul tahun 2009 saja membutuhkan waktu 3 malam untuk menyelesaikannya. Polanya terlihat di gambar di bawah ini.
Jika para seniman ingin mempertahankan kerahasiaan gerakan ini, jelas mereka akan membutuhkan metode konstruksi yang lebih efisien.
Spekulasi Biofisika
Menariknya, beberapa eksperimen yang dilakukan oleh para ahli biofisika menemukan kemungkinan kalau para seniman crop circle mungkin memang telah mengubah metode mereka.
Studi-studi independen yang diterbitkan tahun 1999 dan 2011 menunjukkan bukti adanya ekspose radiasi terhadap gandum. Pola-pola yang dipelajari adalah pola-pola yang muncul pada pertengahan tahun 1990an dan termasuk di dalamnya Triple Julia. Gambar di bawah ini menunjukkan hasil penelitian terhadap “Pulvini”, sambungan elastis yang muncul di batang gandum.
Eltjo Haselhoff, seorang ahli fisika dan medis, menemukan kalau Pulvini pada batang gandum melengkung. Ini berbeda dengan kondisi batang gandum normal di luar crop circle.
Walaupun beberapa faktor memang dapat menyebabkan Pulvini melengkung, seperti Gravitropism (Arah rundukan batang gandum karena gravitasi) dan Lodging (Rundukan batang gandum karena angin dan hujan), Haselhoff menolak keduanya sebagai penyebab karena rundukan yang simetris dari tengah lingkaran ke tepinya.
Penemuan Haselhoff ini meneguhkan hasil penelitian William levengood, seorang ahli biofisika dari perusahaan konsultan pertanian, Pinelandia Biophysics Laboratory di Michigan. Levengood juga menemukan hasil yang serupa pada 95% dari 250 formasi crop circle di tujuh negara. Ia mengajukan teori kalau Pulvini yang melengkung itu diakibatkan oleh panas dari radiasi elektromagnet. Radiasi semacam itu dapat menyebabkan batang gandum jatuh dan mendingin di posisi sejajar dengan tanah. Ia juga menemukan bukti lain yang mendukung teori panas ini, yaitu perubahan pada struktur selular gandum dan banyaknya lalat mati yang terjepit di benih gandum.
Levengood dan Haselhoff kemudian menindaklanjuti pekerjaan mereka dengan memindahkan benih gandum dari ladang dan menempatkannya di ruangan khusus yang memiliki tata cahaya, kelembaban dan temperatur yang dijaga. Mereka menemukan kalau benih yang diambil dari luar crop circle bertumbuh pada level normal, sedangkan benih dari dalam crop circle bertumbuh empat kali lebih lambat. Walaupun hasil penelitian keduanya dipublikasikan di Physiologia Plantarum, sebuah jurnal peer review yang didedikasikan untuk sains pertumbuhan tanaman, penemuan mereka gagal memulai perdebatan mengenai crop circle.
Spekulasi keduanya juga tidak membantu sama sekali. Levengood menafsirkan hasil penelitiannya sebagai bukti teori plasma Vortex Meaden. Sedangkan Haselhoff mengajukan spekulasi bahwa sumber radiasi tersebut adalah bola-bola cahaya misterius yang sering terlihat melayang di atas crop circle. Melihat situasi tersebut, para peneliti ragu untuk mengeksplorasi lebih lanjut penemuan kontroversial itu dan penelitian Levengood dan Haselhoff tidak pernah diteguhkan ataupun ditolak oleh studi-studi berikutnya.
Sebagai konsekuensi, penelitian mereka akhirnya hanya terus memicu perdebatan lama mengenai hoaxer manusia, efek atmosfer dan tentu saja seniman ekstra terestrial.
Juni lalu, saya memasuki perdebatan tersebut dengan menulis di Nature bahwa seniman ekstra terestrial tidak akan perlu membengkokkan hukum apapun, namun mereka akan membutuhkan kemampuan matematika untuk merancang desain masa kini dan kesadaran saintifik untuk mengeksploitasi kemajuan teknologi. Tulisan saya ini akhirnya malah mendatangkan email-email bernada kebencian dari para UFOlog dan lainnya yang menuduh saya menyebarkan informasi yang salah sebagai bagian dari operasi konspirasi.
Lalu saya masuk ke website konspirasi untuk melihat siapa yang menjadi partner konspirasi saya dan menemukan kalau kambing hitamnya adalah pemerintah Inggris, Jerman dan US Secret Service.
Walaupun alien dan konspirasi pemerintah tidak dapat diabaikan dengan kepastian 100%, Occam’s Razor (yang menyatakan kalau penjelasan yang melibatkan asumsi paling sedikit adalah yang paling mungkin benar) mendukung skenario seniman manusia. Mungkinkah beberapa seniman telah menerapkan teknik fisika tersebut dengan gelombang micro?
Menariknya, sebuah kelompok peneliti crop circle bernama BLT Research mengklaim mampu mereplika perubahan yang terjadi pada Pulvini dengan cara mengeksposenya dengan gelombang mikro yang dihasilkan dari magnetron yang diambil dari oven microwave. Magnetron masa kini sangat kecil dan ringan dan hanya membutuhkan 12 volt batere.
Haselhoff dan Levengood menggunakan prinsip Beer-Lambert yang menghubungkan antara penyerapan radiasi dengan fitur materi untuk membuat model lengkungan Pulvini. Untuk sebuah crop circle berukuran 9 meter, Model Haselhoff mengindikasikan kalau sumber radiasi harus diletakkan 4 meter diatas titik tengah lingkaran. Setelah dipanaskan dengan sumber ini, batang gandum akan dengan mudah diarahkan sesuai dengan keinginan sehingga mempercepat waktu pembuatan crop circle.
Walaupun hipotesis menarik ini sesuai dengan fakta yang ada, para ahli biofisika kelihatannya masih perlu untuk memperluas eksperimen awal ini jika ingin argumennya diterima.
Masih mencari solusi
Menentukan teknologi di balik pembuatan crop circle jelas memiliki implikasi yang melampaui sekedar rasa ingin tahu atau apresiasi seni.
Jejak-jejak beberapa pola (formasi hantu) masih dapat terlihat pada ladang-ladang di masa sekarang. Ini sesuai dengan pengamatan Levengood kalau crop circle memiliki dampak terhadap pertumbuhan gandum. Crop circle akan dipanen setiap tahun dan gandum-gandum yang rusak ini akan memasuki rantai makanan manusia. Menariknya, penelitian Levengood menunjukkan kalau pertumbuhan gandum yang terhambat datang dari crop circle yang muncul lebih awal pada tanaman yang belum berkembang. Namun, ia juga melaporkan jika benih dibuang dari crop circle yang muncul di tanaman dewasa, maka tingkat pertumbuhan malah naik 5 kali lipat. Hal ini membuat Levengood mengembangkan sebuah teknologi Molecular Impulse Response yang dapat mengakselerasi pertumbuhan gandum dengan memberikannya pancaran molekular.
Seniman Crop circle tidak akan membuka rahasianya dengan mudah. Para peneliti yang mempelajari pictograph modern harus segera terbang ke udara untuk memotret pola terbaru sebelum hilang ditangan para pemanen. Musim panas ini, seniman tidak dikenal akan berkeliling di pinggiran desa dekat rumah anda sambil membawa perlengkapan mereka, aman karena mengetahui bahwa mereka sedang melanjutkan warisan sebuah pergerakan seni yang paling berorientasi sains di dalam sejarah. Dapatkah kalian menyingkapkan rahasia kesuksesan mereka?
Jika kita membaca berita di media mengenai crop circle, kita masih akan menemukan ketidakjelasan. Ini menunjukkan kalau media sendiri diliputi keraguan akan sifat dari fenomena ini. Ketika Bower dan Chorley mengklaim telah membuat ratusan crop circle selama 25 tahun, media menayangkan berita tersebut dengan gegap gempita dengan headline yang menyebutkan kalau misteri ini telah terpecahkan, padahal ada ribuan crop circle lain yang tidak dibuat oleh kedua orang tersebut.
Saya sendiri masih menganggap misteri ini belum terpecahkan dan sangat heran jika media berpura-pura sebaliknya, seperti artikel BBC yang memuat berita bahwa crop circle dibuat oleh Wallabie, hewan sejenis kanguru. Apakah wallabie membuat lingkaran dalam pola fraktal dan geometri?
Karena itu, menarik melihat pendapat seorang ilmuwan yang lebih objektif, dalam hal ini ahli fisika Richard Taylor, direktur dari material science institute, University of Oregon. Ia menulis pandangannya pada tulisan yang dimuat diphysicsworld.com bulan Agustus 2011 (kalian perlu registrasi terlebih dahulu untuk membacanya). Tulisan Richard Taylor ini kemudian dimuat di berbagai media dan dianggap sebagai sebuah pendekatan yang paling memungkinkan dalam mencari jawaban atas misteri crop circle dimana ia mengemukakan kemungkinan penggunaaan peralatan seperti magnetron.
Karena kehebohan tulisan ini, saya akan menerjemahkan tulisannya dari physicsworld dan membiarkan kalian membacanya sendiri. Tulisan yang panjang ini akan sangat membosankan bagi sebagian orang, namun bagi yang lain, bermanfaat untuk merefresh pengetahuan kita mengenai salah satu misteri terbesar abad ini.
Berikut adalah tulisan Prof.Richard Taylor:
Suatu malam di bulan Juli 1996, saya sedang berada di lantai atas sebuah pub di kota kecil dekat Avebury di Wiltshire, sambil menikmati liburan akhir pekan di sekitar situs prehistoris di selatan Inggris. Pada tengah malam, saya terbangun oleh suara-suara yang berasal dari tiga pria yang sedang berbincang-bincang di tempat parkir mobil di bawah. Mereka sedang memegang dan mendiskusikan selembar kertas besar.
Setelah 15 menit diskusi yang misterius, mereka naik mobil melewati jalan kecil pedesaan. Pada malam itu, 194 crop circle yang memenuhi area hingga 115 meter muncul di ladang terdekat di Windmill Hill. Polanya merupakan sebuah persamaan yang dikembangkan oleh Gaston Julia pada tahun 1918 yang terdiri dari lingkaran-lingkaran yang membentuk tiga fraktal yang berjalin-jalin.
Pola "Triple Julia" ini memiliki merupakan sebuah pola yang kompleks dalam matematika. Bahkan pada akhir tahun 1980an, komputer yang terbaik pun tidak memiliki kemampuan untuk menampilkannya di layar monitor. Apakah tiga orang itu yang telah mencetak pola tersebut ke sebuah ladang gandum hanya dalam tempo beberapa jam di malam hari? Jika iya, bagaimana mereka melakukannya?
Setelah 15 tahun berlalu, para ilmuwan masih belum memecahkan misterinya. Bahkan setelah kemunculan lebih dari 10.000 pola yang terdokumentasi selama bertahun-tahun, formasi Crop Circle masih tetap merupakan misteri sains yang besar.
Para fisikawan yang telah melakukan penelitian serius mengenai teknik yang digunakan oleh seniman crop circle telah mendapatkan berbagai hal yang luar biasa, termasuk beberapa hal yang membawa kepada aplikasi praktis seperti teknik untuk mengakselerasi pertumbuhan gandum. Dengan adanya pengumuman kalau perubahan iklim telah menekan pertumbuhan gandum hingga 3%, perkembangan ini menawarkan sebuah potensi besar bagi masyarakat.
Namun bagaimanapun juga, tetap saja penelitian crop circle tidak ditujukan untuk mereka yang lemah hatinya karena para fisikawan yang terjun ke dunia ini harus berhadapan dengan manipulasi media, email-email yang penuh cemooh, penganut teori konspirasi, teori mengenai koloborasi dengan alien dan omong kosong New Age, belum lagi risiko akan dipandang sebagai "ilmuwan yang kurang serius" oleh para kolega mereka.
Spekulasi mengenai asal muasal crop circle telah berkembang sejak mereka pertama kali dilaporkan di Inggris tahun 1600an. Mulai dari landak yang berguling-guling, ternak yang buang air kecil, pasangan yang menari gembira hingga tindakan dari "mowing Devil". Pada tahun 1678, sebuah seri lingkaran yang muncul di Hartfordshire dianggap sebagai perbuatan iblis karena teknik pembuatannya sepertinya melampau kemampuan manusia. Menurut sebuah laporan dari News Out of Hartfordshire pada tahun 1678, "Iblis menaruh setiap jerami dengan akurasi tinggi dalam satu malam yang jika dilakukan oleh manusia akan makan waktu berabad-abad”.
Laporan tersebut juga menampilkan sebuah cetakan ukiran kayu yang mengindikasikan kalau batang-batang gandum di dalam lingkaran tersebut rata, tidak patah - sebuah karakteristik crop circle yang terus berlanjut hingga sekarang.
Penjelasan sains pertama mengenai crop circle berfokus pada angin siklon. Pada tahun 1686, ilmuwan Inggris, Robert Plot, mendiskusikan formasi crop circle dalam hubungannya dengan aliran udara dari langit. Mirip dengan hal itu, pengamatan terhadap langit malam yang dilakukan oleh ilmuwan lain, John Capron, pada tahun 1880 menunjukkan adanya "auroral beam" yang disebabkan oleh angin di atas "titik lingkaran" dari sebuah formasi ladang gandum yang miring rata dengan tanah (Nature 22 290).
Ketika fenomena ini mendapatkan momentumnya, muncul formasi dengan pola baru, yaitu pola dengan banyak lingkaran. Kebanyakan pengamat menyimpulkan kalau formasi-formasi ini mengandung simbol-simbol matematika yang sangat akurat sehingga pastilah merupakan pekerjaan dari makhluk yang sangat cerdas. Sementara abad 20 berlalu, kesimpulan ini telah memicu sebuah perdebatan hangat mengenai alien versus manusia dimana UFOlog melihat ke angkasa luar untuk menemukan pencipta crop circle sementara "cereologist" (mereka yang meneliti crop circle) berkonsentrasi untuk menemukan para hoaxer.
Perdebatan ini dibuat rumit oleh fakta bahwa para pencipta (siapapun mereka) formasi ini jelas merupakan seorang ahli sains. Contohnya adalah satu formasi yang muncul di dekat Chibolton Observatory di Hampshire yang sepertinya merupakan jawaban atas sinyal "Search for Extraterestrial Intelligence" yang dipancarkan ke angkasa 30 tahun sebelumnya.
Sementara perdebatan terus berlangsung, beberapa ilmuwan terus mencoba untuk mencari penjelasan alamiah alternatif. Salah satu yang paling berpengaruh adalah Terence Meaden, seorang meteorolog dan fisikawan di Dalhousie University, Kanada. Pada tahun 1980 ia meneguhkan teori Capron dengan mengajukan teori bahwa karakter geografis selatan Inggris yang miring telah mempengaruhi aliran udara lokal yang kemudian menyebabkan sebuah angin puyuh menstabilkan diri cukup lama untuk membuat sebuah lingkaran di ladang gandum.
Penjelasan Meaden yang ilmiah itu kemudian mendapatkan pukulan berat pada tahun 1991 ketika dua pria berusia 60an tahun menyatakan kalau mereka telah membuat crop circle selama lebih dari 25 tahun. Pernyataan ini disambut dengan gembira oleh media-media Inggris. Hobi mereka dimulai pada suatu malam pertengahan tahun 1970an ketika seniman Douglas Bower menceritakan sebuah kisah kepada temannya, David Chorley, mengenai seorang petani Australia yang melaporkan melihat sebuah UFO terbang ke langit dan meninggalkan jejak lingkaran "saucer nest". Ketika Bower dan Chorley meninggalkan pub untuk pulang ke rumah, mereka melewati pinggiran desa dan kemudian menciptakan formasi pertama mereka.
Dalam proses keisengan tersebut, kedua orang tersebut tanpa sengaja telah memicu duel 15 tahun antara seni dan fisika. Bower dan Chorley sebenarnya mencoba untuk memulai Hoax UFO. Namun ketika teori Meaden mengenai crop circle mulai mendapat perhatian, mereka meningkatkan jumlah crop circle, berharap untuk menunjukkan kalau formasi-formasi tersebut tidak berhubungan dengan cuaca.
Meaden, di sisi lain, terbukti sebagai lawan yang kreatif. Sementara Bower dan Chorley mengungkapkan keisengan mereka kepada dunia, Meaden telah berpindah teori dari sekedar pola akibat cuaca ke electromagneto-hydrodinamic Plasma Vortex yang menjelaskan bukan hanya pola-pola multi lingkaran yang kompleks, namun juga fenomena batere traktor yang mati dancahaya-cahaya aneh yang muncul saat terbentuknya crop circle.
Hari ini, jika melihat ke belakang, penjelasan seperti itu terdengar seperti dibuat-buat. Namun pada puncak perdebatan, bahkan Stephen Hawking siap untuk menerima sebagian dari teori Meaden. Ketika gelombang crop circle muncul di pinggir kota dekat rumahnya di Cambridge di tahun 1991, Hawking mengatakan kepada koran lokal bahwa "crop circle pastilah merupakan hoax atau dibentuk oleh pergerakan vortex di udara".
Merasa frustasi, Bower dan Chorley kemudian membalas teori tersebut dengan sebuah pola yang di dalamnya terdapat dua lingkaran dan lima segi empat.
Pada titik ini, bahkan Meaden mengakui kalau desain ini, yang dijuluki Pictograph oleh peneliti, merupakan hasil karya manusia. Walaupun ia tetap berargumen kalau sebuah pola yang sederhana bisa disebabkan oleh fenomena cuaca. Lagipula, setelah Bower dan Chorley mengaku membuat sekitar 250 formasi, masih ada sekitar 1.000 formasi yang belum diketahui asal-usulnya. Namun, adanya tambahan segi empat dalam formasi crop circle bukan hanya membantah teori sebab alamiah pada crop circle. Ia juga menyebabkan titik balik pada 400 tahun sejarah crop circle.
Menciptakan Pola Matematika
Setelah Bower dan Chorley mengumumkan perbuatan mereka, pictograph yang mereka ciptakan telah menginspirasi seniman crop circle gelombang kedua. Bukannya mereda, crop circle malah berevolusi menjadi sebuah fenomena internasional dengan ratusan pola-pola pictograph rumit yang muncul setiap tahun di seluruh dunia. Walaupun setengah crop circle yang muncul berada di Inggris, formasi-formasi ini juga muncul di Eropa, Amerika, Rusia, Australia, Jepang dan India.
Menariknya, para seniman yang mengaku telah membuat crop circle di masa lampau tidak mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas karya-karya luar biasa yang muncul belakangan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya seniman crop circle yang mengikuti kelaziman yang dimulai oleh para pendahulu mereka: menciptakan pictographnya secara anonymous pada malam hari dan meninggalkan lokasi tanpa adanya jejak yang tertinggal.
Walaupun para seniman itu juga seorang tradisionalis dalam kaitannya dengan hal ini, karya mereka lebih berkembang secara signifikan. Sebabnya, seniman masa kini memiliki akses ke komputer, peralatan GPS dan laser untuk membantu mereka untuk memetakan polanya, dimana Bower harus menciptakan garis-garis lurus dengan pandangan mata yang dibantu oleh kabel yang dikaitkan ke topinya.
Para ilmuwan yang tertarik dengan matematika crop circle dan bagaimana mereka direncanakan memiliki dua opsi: Mereka dapat mengintai mobil-mobil yang diparkir di pub pedesaan pada larut malam dengan harapan menangkap basah sang seniman yang sedang bekerja, atau mereka dapat menerapkan teknik analisis pola terhadap karya-karya tersebut. Sejarah menunjukkan kalau metode pengintaian terbukti lebih berisiko.
Usaha untuk menangkap teknik pemetaan dalam sebuah film telah memicu permainan tikus dan kucing antara seniman dan peneliti dimana kerahasiaan sang seniman biasanya berhasil mempermalukan para peneliti.
Pada tahun 1990 misalnya, seorang peneliti crop circle ternama yang juga seorang insinyur, Colin Andrews, mengkordinasikan sebuah operasi bernama Blackbird dimana wilayah dekat Westbury, Wiltshire, dipasangi kamera pengintai oleh BBC dan dipantau oleh petugas dari departemen pertahanan. Walaupun sudah menyiapkan rencana dengan matang, saat matahari terbit keesokan paginya, sang seniman terbukti berhasil merayap di kegelapan malam, melakukan pekerjaannya dan pergi tanpa terpantau. Pada tahun 1996, para peneliti yang terlalu antusias pun dipermalukan ketika sebuah video klip hoax yang disebut Oliver Castle Crop Circle muncul ke publik.
Jadi tidak mengherankan jika kebanyakan peneliti akan melupakan pengintaian dan mulai menganalisa pola-pola yang ditinggalkan oleh para seniman yang cerdik tersebut. Penelitian semacam ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1996 di Science News oleh Gerard Hawkins (yang saat itu merupakan astronom di Boston University). Ia memeriksa banyak crop circle yang muncul antara tahun 1978-1988. 25 diantaranya memiliki hanya satu lingkaran, banyak lingkaran dan lingkaran dengan cincin konsentris. Bahkan walaupun memiliki pola primitif seperti itu, Hawkin menemukan sebuah bahasa artistik yang tersembunyi.
Ia menemukan kalau semua formasi tersebut dibuat dengan menggunakan garis konstruksi yang tersembunyi yang digunakan pada tahap desain, namun tidak muncul pada hasil akhir. Contohnya seperti yang ditunjukkan oleh garis biru pada gambar di bawah ini, sedangkan pola kuning menunjukkan hasil akhir.
Kemudian Hawkin menggunakan garis konstruksi ini untuk mendemonstrasikan bahwa crop circle lebih dari sekedar pola-pola yang berada pada posisi yang random. Garis konstruksi tersebut ternyata memiliki ukuran dan posisi relatif yang membentuk sebuah karakter yang sangat eksotik. Misalnya, rasio dari berbagai diameter dan area diantara desain tersebut ternyata memiliki kemiripan dengan “diatonic ratios” tuts putih pada sebuah piano. Rasio-rasio ini merupakan frekuensi rasio dari not “Middle D” ke C. Contohnya 297/264 Hz = 9/8.
Gagasan bahwa formasi crop circle memiliki harmoni geometri yang fundamental yang sesuai dengan chord musik akhirnya menginspirasi beberapa musisi untuk menggunakan algoritma komputer untuk mengubah formasi tersebut menjadi melodi. Dan “penerjemah” yang paling ternama adalah Paul Vigay. Contoh musiknya bisa didengar di http://bit.ly/lbUJQq.
Jadi, desain crop circle saat ini semakin kompleks, meliputi lebih dari 2.000 bentuk individual yang disusun menggunakan garis-garis konstruksi yang tidak terlihat oleh pengamat biasa. Peningkatan kemampuan komputer juga berarti kalau persamaan matematis yang sama dan berulang-ulang sekarang dipakai untuk menghasilkan bentuk fraktal seperti Desain Triple Julia yang muncul kembali di Swiss tahun 2010 lalu. Bentuk fraktal lain yang juga ternama adalah Mandelbrot set, Julia Set dan Koch Snowflake yang muncul secara teratur sejak tahun 1991.
Koch Snowflake
Mandelbrot
Membuat Crop Circle
Bahkan tahap awal konstruksi crop circle merupakan sebuah pekerjaan yang sulit. Kemunculan formasi triple Julia yang pertama pada Juli 1995 didahului oleh Single Julia beberapa minggu sebelumnya.
Single Julia
Untuk mengukur desain “pemanasan” ini, sebuah tim yang terdiri dari 11 orang membutuhkan waktu selama 5 jam dan sebuah perusahaan penilai memperkirakan paling sedikit akan dibutuhkan waktu selama 5 hari untuk memetakan setiap bagian dari pola tiga lingkaran yang berjalin. Tetapi setelah pemetaan itu selesai, seniman-seniman crop circle masih harus menghadapi persoalan yang rumit: Jika membuat pola-pola tersebut di atas kertas saja sudah merupakan sebuah pekerjaan yang sulit, bagaimana caranya mencetak pola-pola tersebut di sebuah ladang?
Para pembuat crop circle tradisional menggunakan “stompers” (Bilah papan yang dikaitkan dengan dua tali), benang dan penggiling kebun plus bangku untuk membantu seniman tidak merusak gandum. Walaupun penampilannya yang kuno, stompers terbukti alat yang sangat efektif untuk meratakan gandum jika digunakan oleh tangan yang berpengalaman. Namun, desain yang modern telah berevolusi melampaui kebutuhan tradisional. Pola-polanya sekarang dibentuk sehingga menghasilkan tekstur geometri yang rumit. Contohnya batang gandum di dalam setiap lingkaran pola Triple Julia ternyata membentuk spiral. Lapisan-lapisan dari batang gandum yang merunduk ternyata juga dapat dijalin, menciptakan tekstur berbayang yang dapat berubah jika terkena sinar matahari karena respon phototopic batang gandum.
Dengan demikian, untuk mencetak pictograph berukuran besar sebelum matahari terbit, seniman-seniman masa kini harus bekerja dalam sebuah tim yang terkoordinasi dengan baik. Salah satu tim yang ternama adalah Circlemakers, dan ketika mereka mengijinkan para kru BBC merekam kegiatan mereka membuat crop circle yang terdiri dari 100 lingkaran roulette di tahun 1998, tim tersebut dapat membuat satu lingkaran setiap menit. Salah seorang anggotanya, Will Russel meringkas motivasi mereka, yaitu untuk “Mendorong batasan dalam pikiran orang-orang mengenai kemampuan manusia.” Rekan Russel, Rod Dickinson menekankan kalau pada kecepatan ini, mereka bisa membuat pola Triple Julia dalam satu malam.
Walaupun adanya klaim seperti itu, ukuran Triple Julia yang besar dan akurat tentu saja akan jauh lebih menantang dibanding roulette milik circlemakers. Ada tanda-tanda lebih lanjut kalau pembuatan dengan metode tradisional telah mencapai batasan maksimalnya. Satu pictograph yang muncul tahun 2009 saja membutuhkan waktu 3 malam untuk menyelesaikannya. Polanya terlihat di gambar di bawah ini.
Jika para seniman ingin mempertahankan kerahasiaan gerakan ini, jelas mereka akan membutuhkan metode konstruksi yang lebih efisien.
Spekulasi Biofisika
Menariknya, beberapa eksperimen yang dilakukan oleh para ahli biofisika menemukan kemungkinan kalau para seniman crop circle mungkin memang telah mengubah metode mereka.
Studi-studi independen yang diterbitkan tahun 1999 dan 2011 menunjukkan bukti adanya ekspose radiasi terhadap gandum. Pola-pola yang dipelajari adalah pola-pola yang muncul pada pertengahan tahun 1990an dan termasuk di dalamnya Triple Julia. Gambar di bawah ini menunjukkan hasil penelitian terhadap “Pulvini”, sambungan elastis yang muncul di batang gandum.
Eltjo Haselhoff, seorang ahli fisika dan medis, menemukan kalau Pulvini pada batang gandum melengkung. Ini berbeda dengan kondisi batang gandum normal di luar crop circle.
Walaupun beberapa faktor memang dapat menyebabkan Pulvini melengkung, seperti Gravitropism (Arah rundukan batang gandum karena gravitasi) dan Lodging (Rundukan batang gandum karena angin dan hujan), Haselhoff menolak keduanya sebagai penyebab karena rundukan yang simetris dari tengah lingkaran ke tepinya.
Penemuan Haselhoff ini meneguhkan hasil penelitian William levengood, seorang ahli biofisika dari perusahaan konsultan pertanian, Pinelandia Biophysics Laboratory di Michigan. Levengood juga menemukan hasil yang serupa pada 95% dari 250 formasi crop circle di tujuh negara. Ia mengajukan teori kalau Pulvini yang melengkung itu diakibatkan oleh panas dari radiasi elektromagnet. Radiasi semacam itu dapat menyebabkan batang gandum jatuh dan mendingin di posisi sejajar dengan tanah. Ia juga menemukan bukti lain yang mendukung teori panas ini, yaitu perubahan pada struktur selular gandum dan banyaknya lalat mati yang terjepit di benih gandum.
Levengood dan Haselhoff kemudian menindaklanjuti pekerjaan mereka dengan memindahkan benih gandum dari ladang dan menempatkannya di ruangan khusus yang memiliki tata cahaya, kelembaban dan temperatur yang dijaga. Mereka menemukan kalau benih yang diambil dari luar crop circle bertumbuh pada level normal, sedangkan benih dari dalam crop circle bertumbuh empat kali lebih lambat. Walaupun hasil penelitian keduanya dipublikasikan di Physiologia Plantarum, sebuah jurnal peer review yang didedikasikan untuk sains pertumbuhan tanaman, penemuan mereka gagal memulai perdebatan mengenai crop circle.
Spekulasi keduanya juga tidak membantu sama sekali. Levengood menafsirkan hasil penelitiannya sebagai bukti teori plasma Vortex Meaden. Sedangkan Haselhoff mengajukan spekulasi bahwa sumber radiasi tersebut adalah bola-bola cahaya misterius yang sering terlihat melayang di atas crop circle. Melihat situasi tersebut, para peneliti ragu untuk mengeksplorasi lebih lanjut penemuan kontroversial itu dan penelitian Levengood dan Haselhoff tidak pernah diteguhkan ataupun ditolak oleh studi-studi berikutnya.
Sebagai konsekuensi, penelitian mereka akhirnya hanya terus memicu perdebatan lama mengenai hoaxer manusia, efek atmosfer dan tentu saja seniman ekstra terestrial.
Juni lalu, saya memasuki perdebatan tersebut dengan menulis di Nature bahwa seniman ekstra terestrial tidak akan perlu membengkokkan hukum apapun, namun mereka akan membutuhkan kemampuan matematika untuk merancang desain masa kini dan kesadaran saintifik untuk mengeksploitasi kemajuan teknologi. Tulisan saya ini akhirnya malah mendatangkan email-email bernada kebencian dari para UFOlog dan lainnya yang menuduh saya menyebarkan informasi yang salah sebagai bagian dari operasi konspirasi.
Lalu saya masuk ke website konspirasi untuk melihat siapa yang menjadi partner konspirasi saya dan menemukan kalau kambing hitamnya adalah pemerintah Inggris, Jerman dan US Secret Service.
Walaupun alien dan konspirasi pemerintah tidak dapat diabaikan dengan kepastian 100%, Occam’s Razor (yang menyatakan kalau penjelasan yang melibatkan asumsi paling sedikit adalah yang paling mungkin benar) mendukung skenario seniman manusia. Mungkinkah beberapa seniman telah menerapkan teknik fisika tersebut dengan gelombang micro?
Menariknya, sebuah kelompok peneliti crop circle bernama BLT Research mengklaim mampu mereplika perubahan yang terjadi pada Pulvini dengan cara mengeksposenya dengan gelombang mikro yang dihasilkan dari magnetron yang diambil dari oven microwave. Magnetron masa kini sangat kecil dan ringan dan hanya membutuhkan 12 volt batere.
Haselhoff dan Levengood menggunakan prinsip Beer-Lambert yang menghubungkan antara penyerapan radiasi dengan fitur materi untuk membuat model lengkungan Pulvini. Untuk sebuah crop circle berukuran 9 meter, Model Haselhoff mengindikasikan kalau sumber radiasi harus diletakkan 4 meter diatas titik tengah lingkaran. Setelah dipanaskan dengan sumber ini, batang gandum akan dengan mudah diarahkan sesuai dengan keinginan sehingga mempercepat waktu pembuatan crop circle.
Walaupun hipotesis menarik ini sesuai dengan fakta yang ada, para ahli biofisika kelihatannya masih perlu untuk memperluas eksperimen awal ini jika ingin argumennya diterima.
Masih mencari solusi
Menentukan teknologi di balik pembuatan crop circle jelas memiliki implikasi yang melampaui sekedar rasa ingin tahu atau apresiasi seni.
Jejak-jejak beberapa pola (formasi hantu) masih dapat terlihat pada ladang-ladang di masa sekarang. Ini sesuai dengan pengamatan Levengood kalau crop circle memiliki dampak terhadap pertumbuhan gandum. Crop circle akan dipanen setiap tahun dan gandum-gandum yang rusak ini akan memasuki rantai makanan manusia. Menariknya, penelitian Levengood menunjukkan kalau pertumbuhan gandum yang terhambat datang dari crop circle yang muncul lebih awal pada tanaman yang belum berkembang. Namun, ia juga melaporkan jika benih dibuang dari crop circle yang muncul di tanaman dewasa, maka tingkat pertumbuhan malah naik 5 kali lipat. Hal ini membuat Levengood mengembangkan sebuah teknologi Molecular Impulse Response yang dapat mengakselerasi pertumbuhan gandum dengan memberikannya pancaran molekular.
Seniman Crop circle tidak akan membuka rahasianya dengan mudah. Para peneliti yang mempelajari pictograph modern harus segera terbang ke udara untuk memotret pola terbaru sebelum hilang ditangan para pemanen. Musim panas ini, seniman tidak dikenal akan berkeliling di pinggiran desa dekat rumah anda sambil membawa perlengkapan mereka, aman karena mengetahui bahwa mereka sedang melanjutkan warisan sebuah pergerakan seni yang paling berorientasi sains di dalam sejarah. Dapatkah kalian menyingkapkan rahasia kesuksesan mereka?
legenda kraken-sang penguasa lautan
Mungkin tidak ada monster legendaris yang lebih mengerikan dibandingkan dengan Kraken, penguasa lautan yang membuat para pelaut bergidik ketakutan. Apa yang menarik dari legenda Kraken adalah adanya kemungkinan kalau legenda ini mungkin memang berdasarkan pada sesuatu yang nyata.
Kraken adalah seekor monster yang digambarkan sebagai makhluk raksasa yang berdiam di lautan wilayah Islandia dan Norwegia. Makhluk ini disebut sering menyerang kapal yang lewat dengan cara menggulungnya dengan tentakel raksasanya dan menariknya ke bawah.
Kata Kraken sendiri berasal dari Kata "Krake" dari bahasa Skandinavia yang artinya merujuk kepada hewan yang tidak sehat atau sesuatu yang aneh. Kata ini masih digunakan di dalam bahasa jerman modern untuk merujuk kepada Gurita.
Begitu populernya makhluk ini sampai-sampai ia sering disinggung di dalam film-film populer seperti Pirates of the Caribbean atau Clash of The Titans. Jika ada makhluk raksasa penguasa lautan, maka Krakenlah namanya.
Karakter Kraken
Kita mungkin mengira Kraken hanyalah sebuah bagian dari dongeng, namun sebenarnya tidak demikian. Sebutan Kraken pertama kali muncul dalam bukuSystema Naturae yang ditulis Carolus Linnaeus pada tahun 1735.
Mr. Linnaeus adalah orang yang pertama kali mengklasifikasi makhluk hidup ke dalam golongan-golongannya. Dalam bukunya itu, ia mengklasifikasikan Kraken ke dalam golongan Chepalopoda dengan nama latin Microcosmus. Jadi, boleh dibilang kalau Kraken memiliki tempat di dalam sains modern.
Erik Ludvigsen Pontopiddan, Uskup Bergen yang juga seorang naturalis, pernah menulis di dalam bukunya Natural History of Norway yang terbit tahun 1752 kalau Kraken "tidak bisa disangkal, adalah monster laut terbesar yang pernah dikenal".
Menurut Pontopiddan, Kraken memiliki ukuran sebesar sebuah pulau yang terapung dan memiliki tentakel seperti bintang laut. Ia juga menyebutkan kalau makhluk ini bisa menggulung kapal yang lewat dengan tentakelnya dan menariknya ke dasar lautan. Namun, menurut Pontopiddan, bahaya terutama dari Kraken adalah riak air yang dashyat ketika ia menyelam ke dalam laut. Riak itu bisa menenggelamkan kapal yang ada di dekatnya.
Menariknya, selain menggambarkan Kraken sebagai makhluk yang berbahaya, Pontopiddan juga menulis mengenai sisi lain dari makhluk misterius ini. Ia menyebutkan kalau ikan-ikan di laut suka berada di dekat Kraken. Karena itu juga, para nelayan Norwegia yang mengetahui hal ini suka mengambil risiko untuk menangkap ikan dengan membawa kapalnya hingga berada tepat di atas Kraken.
Jika mereka pulang dengan membawa hasil tangkapan yang banyak, para penduduk desa tahu kalau para nelayan tersebut pastilah telah menangkap ikan tepat di atas Kraken.
Sejak lama, makhluk ini hanya dianggap sebagai bagian dari Mitologi kuno yang setara dengan sebuah dongeng. Namun ketika sisa-sisa bangkai monster ini terdampar di pantai Albaek, Denmark, Pada tahun 1853, para ilmuwan mulai menyadari kalau legenda mengenai Kraken mungkin memang berdasarkan pada sesuatu yang nyata, yaitu cumi-cumi raksasa (Giant Squid), cumi-cumi kolosal (Colossal Squid) atau Gurita raksasa (Giant Octopus).
Seberapa besarkan seekor cumi atau gurita bisa bertumbuh?
Benarkan mereka bisa menyerang sebuah kapal besar seperti yang digambarkan di film-film?
Penampakan Signifikan
Pada tahun 1801, Pierre Denys de Montfort yang menyelidiki subjek mengenai Kraken menemukan kalau di Kapel St.Thomas di St.Malo, Brittany, Perancis, ada sebuah lukisan yang menggambarkan seekor gurita raksasa sedang menyerang sebuah kapal dengan cara menggulungnya dengan tentakelnya. Insiden yang tergambar dalam lukisan tersebut ternyata berdasarkan pada peristiwa nyata.
Dikisahkan kalau kapal tersebut adalah kapal Norwegia yang sedang berada di lepas pantai Angola. Ketika mendapatkan serangan tak terduga tersebut, para pelaut di atas kapal lalu membuat sebuah kaul untuk St.Thomas yaitu jika mereka dapat terlepas dari bahaya ini, mereka akan melakukan perjalanan ziarah.
Para awak kapal kemudian mengambil kapak dan mulai melawan monster itu dengan memotong tentakel-tentakelnya. Monster itupun pergi. Sebagai pemenuhan atas kaul itu, para awak kemudian mengunjungi Kapel St.Thomas di Britanny dan menggantung lukisan itu sebagai ilustrasi atas peristiwa yang menimpa mereka.
Sayangnya, peristiwa yang menimpa para pelaut itu tidak diketahui persis tahun terjadinya. Namun, paling tidak, penyerangan monster raksasa terhadap sebuah kapal tidak bisa dibilang sebagai mitos semata.
Selain kisah lukisan di Kapel St.Thomas, Mr.Monfort juga menceritakan perjumpaan lain dengan makhluk serupa cumi atau gurita raksasa yang dialami oleh kapten Jean-Magnus Dens dari Denmark yang bertemu dengan makhluk itu juga di lepas pantai Angola. Makhluk raksasa itu menyerang kapal mereka dan bahkan berhasil membunuh tiga awaknya.
Para awak kapal yang lain tidak tinggal diam dan segera mengambil meriam dan menembakkannya ke monster itu berulang-ulang hingga ia menghilang ke dalam lautan.
Kapten Dens memperkirakan monster itu memiliki panjang 11 meter.
Kisah lain terjadi pada tanggal 30 November 1861. Ketika sedang berlayar di kepulauan Canary, para awak kapal Perancis, Alencton, menyaksikan seekor monster laut raksasa berenang tidak jauh dari kapal. Para pelaut segera menyiapkan peluru dan mortir yang kemudian ditembakkannya ke arah monster itu.
Monster yang ketakutan dengan segera berenang menjauh. Namun, kapal Alencton segera diarahkan untuk mengejarnya. Ketika mereka berhasil mendekatinya, garpu-garpu besi segera dihujamkan ke tubuh monster itu dan jaring segera dilemparkan. Ketika para awak mengangkat jaring itu, tubuh monster itu patah dan hancur yang kemudian segera jatuh ke dalam air dengan menyisakan hanya sebagian dari tentakelnya.
Ketika kapal itu mendarat dan tentakel itu diperlihatkan kepada komunitas ilmuwan, mereka sepakat kalau para awak kapal mungkin telah menyaksikan seekor cumi raksasa dengan panjang sekitar 8 meter.
Pada bulan Oktober 1873, seorang nelayan bernama Theophile Piccot dan anaknya berhasil menemukan tentakel cumi raksasa di Newfoundland. Setelah diukur, para peneliti menyimpulkan kalau hewan itu kemungkinan memiliki panjang hingga 11 meter.
Pada tahun 1924, Frank T.Bullen menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Cruise of the Chacalot. Dalam buku ini, Bullen menceritakan sebuah kisah luar biasa yang disebut terjadi pada tahun 1875. Kisah ini membuat Kraken mendapatkan musuh abadinya, yaitu Paus Penyembur (Sperm Whale).
Menurut Bullen, pada tahun 1875 ia sedang berada di sebuah kapal yang sedang berlayar di selat Malaka. Ketika malam bulan purnama, ia melihat ada sebuah riakan besar di air.
"Ada gerakan besar di dalam laut saat purnama. Aku meraih teropong malam yang selalu siap di gantungannya. Aku melihat seekor paus penyembur besar sedang terlibat perang hebat dengan seekor cumi-cumi yang memiliki tubuh hampir sebesar paus itu. Kepala paus itu terlihat lincah seperti tangan saja layaknya. Paus itu terlihat sedang menggigit tentakel cumi itu dengan sistematis. Di samping kepalanya yang hitam, juga terlihat kepala cumi yang besar. Mengerikan, aku tidak pernah membayangkan ada cumi dengan kepala sebesar itu."
Mendengar kesaksian Bullen, kita mungkin tergoda untuk mengatakan kalau ia membesar-besarkan atau mungkin mengarangnya saja. Namun, pada Oktober 2009, komunitas ilmuwan menyadari kalau kisah yang diceritakan Bullen mungkin memang bukan sekedar cerita fiksi. Cumi raksasa memang bermusuhan dengan Paus Penyembur.
Di wilayah perairan di pulau Bonin di Jepang, para peneliti kelautan berhasil mendapatkan foto-foto langka yang memperlihatkan seekor paus penyembur sedang menyantap seekor cumi raksasa yang diperkirakan memiliki panjang 9 meter.
Dendam lama tidak pernah berakhir.
Giant Squid, Colossal Squid dan Giant Octopus
Sekarang, mari kita sedikit mengenal lebih jauh tiga teman raksasa kita yang mungkin telah memicu legenda Kraken. Saya akan mulai dari Giant Squid atau Cumi raksasa.
Giant Squid atau Cumi-cumi raksasa
Giant Squid atau cumi-cumi raksasa yang berasal dari genus Architeuthis ini memiliki 8 spesies dan diketahui bisa memiliki panjang hingga 13 meter bagi yang betina dan 10 meter untuk yang jantan. Ukuran ini dihitung dari sirip caudal hingga ujung tentakelnya. Namun, ukuran cumi ini bisa jadi lebih besar daripada yang diperkirakan.
Pada tahun 1880, potongan tentakel ditemukan di Selandia Baru dan diperkirakan merupakan milik dari cumi raksasa yang memiliki panjang 18 meter. Ukuran yang sangat luar biasa!
Ide kalau seekor cumi raksasa bisa menenggelamkan sebuah kapal mungkin terdengar mengada-ngada pada zaman ini. Namun, pada abad pertengahan, ukuran kapal tidak sebesar yang kita miliki sekarang. Contohnya, kapal Columbus yang bernama Pinta hanya memiliki panjang 18 meter. Sebuah cumi sepanjang 10-15 meter sudah bisa dipastikan dapat menyerang dan menenggelamkan kapal ini dengan mudah.
Perilaku giant Squid ini hampir tidak pernah dikenal sebelumnya hingga pada tahun 2004 ketika para ilmuwan Jepang berhasil mendapatkan 556 foto makhluk ini dalam keadaan hidup. Cumi-cumi tersebut terperangkap dalam sebuah jebakan yang dibuat. Ketika ia berhasil lolos, salah satu tentakelnya yang memiliki panjang 5,5 meter putus. Dari panjang ini, para ilmuwan tersebut memperkirakan kalau makhluk itu memiliki panjang 8 meter.
Colossal Squid atau Cumi Kolosal
Apabila kita mengira Cumi raksasa sudah memiliki ukuran yang luar biasa, maka, perkenalkan makhluk yang satu ini, Colossal Squid atau Cumi kolosal.
Makhluk ini memiliki nama latin Mesonychoteuthis hamiltoni dan para ilmuwan percaya kalau makhluk ini bisa bertumbuh hingga paling tidak memiliki panjang 14 meter. Ini membuatnya menjadi hewan invertebrata terpanjang di dunia. Walaupun demikian, para ilmuwan tidak bisa memastikan hingga seberapa panjang hewan ini bisa bertumbuh.
Mengenai Colossal Squid, Dr.Steve O'Shea, ahli cumi dari Auckland University berkata:
"Sekarang kita tahu kalau makhluk ini memiliki ukuran yang lebih besar dibanding Giant Squid. Giant Squid bukan lagi cumi terbesar di luar sana. Sekarang kita memiliki sesuatu yang lebih besar. Bahkan bukan cuma sekedar besar, tetapi benar-benar jauh lebih besar."
Colossal Squid di foto di atas ditangkap di Laut Ross dan memiliki panjang mantel 2,5 meter. Ukuran ini termasuk luar biasa karena Giant Squid terbesar yang diketahui hanya memiliki panjang mantel 2,25 meter. Lagipula, Colossal Squid di atas dipercaya masih dapat bertambah panjang hingga mencapai ukuran yang jauh lebih besar.
Jika ada Kraken di luar sana, maka bisa dipastikan kalau Colossal Squid adalah tersangka paling utamanya.
Lalu, apa bedanya Giant Squid dan Colossal Squid?
Giant Squid hanya memiliki tentakel yang memiliki lubang penghisap dan gigi-gigi kecil, sedangkan Colossal Squid memiliki tentakel yang juga dilengkapi dengan kait yang tajam. Beberapa kait bahkan memiliki 3 ujung.
Selain dua jenis Cumi-cumi di atas, makhluk yang satu ini juga memiliki tentakel dan bisa bertumbuh dalam ukuran yang luar biasa, yaitu Giant Octopus.
Giant Octopus atau Gurita Raksasa
Giant Octopus atau gurita raksasa bisa bertumbuh hingga memiliki panjang 9 meter. Panjang ini cukup membuatnya menjadi monster yang ditakuti oleh para pelaut. Makhluk inilah yang dipercaya Monfort sebagai monster yang menyerang para pelaut Norwegia di lepas pantai Angola yang lukisannya tergantung di Kapel St.Thomas.
Bangkai ini terdampar di pantai St.Augustine, Florida tahun 1896. Dipercaya sebagai Giant Octopus
Pada masa kini, teori mengenai Cumi atau Gurita raksasa dianggap sebagai penjelasan yang paling masuk akal mengenai legenda Kraken.
Jika kita beranggapan kalau legenda Eropa yang mengatakan kalau Kraken memiliki ukuran sebesar sebuah pulau sebagai "membesar-besarkan", maka mungkin misteri Kraken memang sudah terpecahkan.
Tetapi, bagaimana kita bisa memastikannya?
Langganan:
Postingan (Atom)